RADAR JOGJA  – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi perhatian lebih untuk sejumlah pekerjaan, seperti penanganan Waduk Mrica, Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, dan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa. Untuk itu, Ganjar ingin perencanaan pekerjaan-pekerjaan tersebut disiapkan secepat mungkin.

Ganjar mengatakan telah menerima kunjungan dari tim Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) kemarin (19/8). Kedatangan tim tersebut guna koordinasi pelaksaan sejumlah pekerjaan fisik di Jateng.

“Dari Kemenko Marves sudah datang untuk berkoordinasi. Intinya agar kita bisa menyiapkan untuk rencana anggarannya. Jadi nanti akan dibantu oleh (pemerintah) pusat,” kata Ganjar.

Sejauh ini pemetaan awal sudah dilakukan di lapangan. Seperti di sekitar Sungai Serayu. Diakui Ganjar, awalnya ada protes dari masyarakat terkait dugaan pencemaran karena banyak ikan yang mati di sungai tersebut.

Setelah didalami ternyata banyaknya ikan mati itu disebabkan oleh sedimentasi aliran sungai. Membuat ikan tidak bisa bernapas dalam lumpur dan mati.

“Nah sedimentasi yang ada di Mrica kita minta untuk diselesaikan. Juga seluruh jalur mulai dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas sampai muaranya di Cilacap dibersihkan,” jelasnya.

Selain berkoordinasi dengan Ganjar, tim Kemenko Marves juga telah bertemu dengan kepala daerah yang dilewati sungai Serayu. Hasil pertemuan itu, semua bupati mendukung adanya penanganan sedimentasi DAS Serayu.

“Nah sekarang kita membuat rencana aksi untuk menyelesaikan itu. Ini menurut saya ini gagasan yang bagus sampai ditarik ke hulunya di Wonosobo dan beberapa di Temanggung. Maka kita musti kerja sama untuk membereskan itu. Ini yang hari ini musti kita kerjakan secara bersama-sama,” katanya.

Satu lagi yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah soal pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa. Proyek tersebut hingga ini masih terkendala pengadaan tanah, yang dalam hal ini menjadi tugas Pemkab Jepara.

“Kedua terkait dengan suplai air bersih di Karimunjawa, juga menjadi perhatian pemerintah pusat, khususnya Menko Marves. Kita minta untuk dilakukan percepatan. Memang pembagian tugasnya kemarin untuk pembebasan tanahnya dari Pemkab Jepara. Jadi ini memang agak lama karena baru akan dilakukan tahun depan,” ungkapnya.

Maka dari itu Ganjar meminta agar segera dilakukan percepatan. Paling tidak, tahun ini sudah dimulai. Proyeksinya semua pekerjaan bisa dimulai pada 2023 dan selesai pada tahun 2024 sesuai arahan pemerintah pusat.

“Kalau baru 2023 direncanakan, maka 2024 baru terlaksana. Padahal, Kemenko Marves ingin semua pekerjaan yang menjadi proyek strategis nasional musti selesai di tahun 2024,” tegas Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berpesan kepada tim dari Kemenko Marves untuk bersama membereskan area-area yang terkena rob. Salah satu di antaranya adalah penyelesaian tol Semarang-Demak dan pekerjaan di Pekalongan. (*/ila)

Jawa Tengah