RADAR JOGJA, SEMARANG – Berbagai sayur dan buah-buahan segar, serta olahan hasil pertanian yang dikemas rapi berderet di meja bazar, begitu menggoda mata. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang melihat langsung pameran tersebut, tak bisa menyembunyikan kebanggannya.

Ya, aneka hasil pertanian kelas ekspor dan produk olahan hasil pertanian itu dipamerkan oleh para petani dalam acara Bazar Tarubudaya “Petani Merdeka” di Komplek Tarubudaya, Bandarjo, Ungaran Barat, Jumat (19/8). Tak hanya petani, ada juga peternak dan pengusaha UMKM.

Ada 30 stan bazar yang melibatkan instansi lingkup pertanian, ketahanan pangan, peternakan, perikanan, sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian hingga distributor pangan.

“Produk mereka menarik, tadi ada sayur segar yang diekspor ke Singapura. Ini menurut saya bagus,” ujar Ganjar, Jumat (19/8).

Sayur segar itu merupakan hasil dari petani di kaki Gunung Merbabu. Ganjar pun mengapresiasi pengemasan sayuran yang sudah sangat baik. Ekspornya bahkan seminggu dua kali.

Selain sayuran, beberapa hasil tani lain yang dipamerkan di antaranya buah-buahan seperti alpukat, salak, pisang hingga durian. Ada juga hasil olahan seperti gethuk, tepung garut, madu hingga kopi-kopian.

Dari sini, Ganjar mengaku bangga dengan diversifikasi yang dihasilkan petani dan UMKM. Produk-produk pertanian itu diharapkan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan masyarakat. Sehingga bisa tercipta kemandirian pangan.

Bazar Tarubudaya ini rutin digelar tiap Jumat minggu ketiga di kompleks Tarubudaya, Kabupaten Semarang. Selain melihat bazar, hari ini, Ganjar juga menyerahkan secara simbolis bantuan kepada 22 petani dan kelompok tani. Bantuan diberikan mulai kredit usaha rakyat, sertifikat registrasi lahan porang hingga bantuan peralatan pengolahan susu.

“Gerakan ini kita lakukan sekaligus menjadi tempat pamer para petani dan produsen. Sehingga mereka akan berbondong-bondong memamerkan karyanya semua. Masyarakat juga bisa terbantu memperoleh bahan pangan atau komoditas dengan harga murah,” papar gubernur.

Diketahui, saat ini Jawa Tengah mempunyai kekuatan pangan alternatif dengan produksi jagung 3,5 juta ton per tahun, singkong 3 juta ton, ubi jalar 140 ribu ton. Pertanian sorgum juga digenjot mencapai 9 ton per hektare. Serta menggenjot pertanian porang hingga 4.000 hektare lahan. (*/Dwi)

Jawa Tengah