
BIAR TENANG - Dari kiri Sekda Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta, Wabup Heri Susanto dan Kepala Disdag Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro turun ke pasar melakukan pantauan belum lama ini.(Humas Pemkab Gunungkidul untuk Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Memasuki Ramadan, aktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gunungkidul diprediksi meningkat tajam. Agar stabilitas harga, stok dan distribusi terjaga, Pemkab Gunungkidul mengambil langkah-langkah strategis.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, koordinasi dengan instansi terkait terus diintensifkan demi menjaga stabilitas harga pasar, stok maupun distribusi. “Terutama soal minyak goreng, kami kawal program Minyakita dari pemerintah pusat,” kata Kelik saat dihubungi kemarin (22/3).
Supaya harga stabil sesuai harga eceran tertinggi (HET), pedagang wajib menandatangani pakta integritas tidak menjual Minyakita melebihi patokan harga yang telah ditentukan. Menurutnya ini penting agar harga tidak melambung, khususnya di bulan ramadan. “Jumlah stok Minyakita di Gunungkidul saat ini mencapai 60.000 liter atau 500 krat. Jumlah ini akan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan kemantren pasar atau pengelola pasar untuk mendata pedagang yang bisa menjual minyakita. HET Minyakita sesuai pakta integritas adalah sebesar Rp 14 ribu ke konsumen.
“Kami juga mengupayakan, Minyakita bisa didistribusikan ke toko-toko kecil di seluruh Gunungkidul. Sehingga pedagang toko tidak perlu kulakan di pasar, karena bisa mempengaruhi HET,” terangnya.
Diakui, stok yang ada masih kurang. Lebih-lebih pada bulan puasa ini aktivitas UMKM cenderung mengalami peningkatan tajam. Kebutuhan produksi diprediksi semakin meningkat sehingga stok harus aman. “Kami terus melakukan pemantauan ke pasar-pasar tradisional,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto meminta agar kebutuhan dasar masyarakat pada bulan suci ramadan terpenuhi. Pemerintah berkewajiban untuk menjaga stabilitas harga. “Setiap hari tim turun langsung ke pasar-pasar untuk memastikan stok bahan pokok,” kata Heri Susanto.
Dikatakan, oleh pemerintah pusat, Kabupaten Gunungkidul diberikan kewenangan untuk mendistribusikan Minyakita. Pihaknya memastikan secara kuantitatif jumlahnya mencukupi untuk masyarakat. “Masyarakat tidak perlu panik apalagi membeli dalam jumlah banyak. Kita pastikan stok mencukupi,” ungkapnya.
Ia juga memastikan, pendistribusian Minyakita akan menyasar pada seluruh pedagang baik pedagang kecil maupun besar. Utamanya di Gunungkidul selama Ramadan akan tercukupi.
Terpisah, pantauan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional cenderung stabil. Bawang putih Rp 30 ribu per kilogram, cabe rawit merah Rp 75 ribu per kg, cabe rawit hijau Rp 35 ribu per kg, cabe merah keriting Rp 20 ribu per kg. Telur ayam Rp 30 ribu per kg, daging sapi murni Rp 100 ribu per kg, gula pasir Rp 13.500 per kg dan beras Ir Rp 12 ribu per kg. (gun/bah)