
NIHIL KORBAN: Petugas dan warga di wilayah Kapanewon Panggang membersihkan material bangunan yang disapu angin kencang kemarin (2/3). Selain angin kencang ancaman banjir dan tanah longsor patut diwaspadai. (BPBD Gunungkidul)
RADAR JOGJA – Cuaca ekstrem kembali melanda sejumlah wilayah di Gunungkidul. Bencana ini menerjang lima kapanewon. Dalam peristiwa tersebut puluhan rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Sumadi mengatakan, hingga kemarin (2/3) tercatat ada 18 kejadian. Didominasi rumah rusak.”Tidak ada korban jiwa maupun luka. Namun kerugian fisik diperkirakan mencapai jutaan rupiah,” kata Sumadi.
Dia menjelaskan, kejadian angin kencang terbanyak di wilayah Kapanewon Tanjungsari yakni lima titik. Sisanya dua titik masing-masing Kapanewon Ponjong dan Wonosari, serta satu titik masing-masing Rongkop dan Kapanewon Panggang.”Terdata sebanyak 44 bangunan mengalami kerusakan akibat angin kencang,” ujarnya.
Berdasarkan cekungan lokasi, kerusakan sebagian besar terjadi pada atap bangunan lantaran tertiup angin hingga terkena pohon tumbang.
Sedangkan kejadian longsor ada di 7 titik, menyebar di enam kapanewon. Kemudian dua kejadian longsor wilayah Kapanewon Ponjong dan lainnya Kapanewon Nglipar, Semin, Playen, Panggang, dan Rongkop.
“Dalam peristiwa itu 7 bangunan terancam longsor susulan. Material longsor dilaporkan memblokir beberapa titik jalan,” terangnya.
Menurutnya, sebagian besar lokasi kejadian telah terkondisi. Penanganan dilakukan secara gotong royong oleh warga dan dibantu petugas tanggap bencana. Dampak terparah angin kencang ada di Kapanewon Panggang. Lapak pedagang di Simpang JJLS, Kalurahan Girisekar, Panggang berserakan.
Selain angin kencang ancaman banjir dan tanah longsor patut diwaspadai. Sejumlah wilayah berpotensi banjir zona utara. Meliputi Kapanewon Semin, Ngawen, Patuk, Wonosari, Playen, dan Panggang. Wilayah tersebut rawan banjir lantaran berada di jalur Sungai Oya. Sedangkan Wonosari berpotensi terjadi banjir genangan.”Untuk angin kencang potensinya menyebar di semua wilayah kapanewon,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto mengatakan, hujan disertai angin kencang menerjang jalur wisata Pantai Selatan. “Sejumlah gazebo atapnya rusak,” kata Surisdiyanto.
Dikatakan, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Pihaknya mengimbau kepada warga maupun wisatawan untuk waspada terkait cuaca ekstrem. Pengunjung diharapkan menaati imbauan petugas.
“Hujan deras juga sempat memicu banjir genangan,” ujarnya. (gun/din)