
DIBINA - Pembinaan terhadap pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul kemarin (22/2).(Dinas Pendidikan Gunungkidul untuk Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Sebanyak 10 ribu pegawai Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul mengikuti kegiatan pembinaan selama tiga hari. Salah satu materinya peningkatan moralitas.
Agenda penguatan kapasitas pegawai dilakukan oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta, Asisten Administrasi Umum Sigit Purwanto, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah Kabupaten Gunungkidul Iskandar. Kegiatan berlangsung selama tiga hari dan dijadwalkan selesai hari ini.
Bupati Sunaryanta mengatakan, pembinaan pegawai bertujuan untuk memberikan kesadaran mengenai tanggung jawab sebagai abdi negara agar mampu melayani sepenuh hati. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan SK (surat keputusan) pensiun kepada para penerima.”Ikuti aturan yang ada dan saling mengingatkan agar dapat pensiun dengan nyaman dan tenang,” kata Sunaryanta kemarin (22/2).
Pihaknya mengingatkan agar para pegawai memberikan pelayanan terbaik dan loyalitas maksimal kepada masyarakat. Hal ini seiring sejalan dengan agenda peningkatan fungsi pelayanan yang terus digembor- gemborkan pemerintah.”Saya juga mengingatkan pentingnya moralitas dalam lingkup pemerintahan untuk mentaati aturan yang ada serta tanggung jawab dengan tugas karena itu sebuah amanah,” tegasnya.
Secara khusus kepada guru, kata bupati, harus menjadi tauladan bagi masyarakat serta peserta didiknya. Dia berpesan agar para guru memberikan contoh hal yang baik kepada generasi-generasi penerus.”Untuk mengubah bangsa ini salah satunya dimulai dari guru, pentingnya pembentukan karakter sejak dini,” tegasnya.
Kepala Disdik Kabupaten Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan, pembinaan menyasar guru dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Semua tanpa kecuali mengikuti agenda pembinaan.”Hari ini agenda pembinaan teman-teman P3K,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FHSN) Gunungkidul Aris Wijayanto menyampaikan bahwa pembinaan pegawai dilakukan secara bergilir dan berkelompok. Untuk P3K baru kali ini dilakukan pembinaan.”Bupati juga menekankan kepada guru supaya menghindari kasus asusila, jangan sampai nikah di bawah tangan dan yang lain,” kata Aris.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengaku masih mentolerasi terhadap munculnya sejumlah kasus. Akan tetapi jika setelah dilakukan pembinaan masih juga melanggar, akan dijatuhkan sanksi berat. (gun/din)