
KUNJUNGAN : Ketua PERWOSI DIJ GKR Hemas saat melakukan kunjungan kerja ke PERWOSI Gunungkidul. (PERWOSI DIJ for RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kegiatan Sosialisasi Pancasila memang selalu dipadukan dengan kegiatan kemasyarakatan yang menarik untuk memastikan Pancasila bisa menyentuh berbagai kalangan masyarakat. GKR Hemas ingin memastikan bahwa para wanita, para pencinta olah raga, dan para aktivis pendukung Kesehatan juga mengerti akan nilai-nilai dasar dari Pancasila.
“Selain itu, masyarakat tentunya harus tetap sehat dan bugar, sehingga bisa mengerjakan semua kegiatan sehari-hari, terutama pada masa pasca pandemi ini,” tuturnya dalam sosialisasi Pancasila di Ruang Tunggu Penumpang Terminal Tipe A Dhaksinarga Wonosari , Jl. Ir. Darmakum Darmokusumo, Selang V Selang Wonosari Gunungkidul, Selasa (21/2).
Dalam pengarahan dan sambutannya, Hemas menegaskan tentang kebangkitan kembali bangsa Indonesia. Setelah sempat terhambat dan bahkan mengalami penurunan selama kurang lebih dua tahun, perekonomian Indonesia dan khususnya Jogja tumbuh dengan cepat. Jauh lebih cepat dari negara lain. Pertumbuhan ini tentunya tidak lepas dari kuatnya semangat Bhinneka Tunggal Ika dan nilai-nilai Pancasila yang meresap ke dalam hati rakyat Indonesia. Hemas menegaskan bahwa Pancasila yang muncul dari dalam hati dan terwujud dalam kegiatan sehari-hari sangat mendukung keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Semangat Pancasila juga yang menyebabkan rakyat Indonesia bisa menikmati keberhasilan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi itu tanpa gangguan yang berarti,” ungkapnya.
Semua rakyat Indonesia adalah insan yang beragama. Bila tuntunan agama bisa dijalankan dengan baik, maka rasa aman, teduh, kebaikan, dan kemuliaan akan tumbuh di seluruh anggota masyarakat. Penerapan ajaran agama yang baik akan membawa manusia jauh dari rasa waswas atau ancaman dari pihak lain. Segala bentuk intoleransi adalah antitesis dari Pancasila. Karenanya, adalah kewajiban dari setiap anak bangsa untuk menjaga toleransi dan menolak dengan keras segala bentuk radikalisme.
Hemas juga menegaskan pentingnya penegakan hukum yang disertai dengan rasa kemanusiaan. Hukum harus memberikan rasa keadilan, kepastian, dan kemanfaatan. Hukum juga harus melindungi semua elemen masyarakat, meskipun dengan status sosial yang paling bawah. “Penegakan hukum dilakukan secara adil dan tidak pandang status, merupakan nilai utama dari Pancasila,” pesannya.
Selain menekankan semangat persatuan dan keadilan hukum, Hemas juga menyampaikan tentang sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Sila ke empat Pancasila membawa Indonesia ke dalam sistem politik demokrasi. Sekarang setiap 5 tahun Indonesia akan menjalankan pemilu, untuk memilih Presiden, dan juga para wakil rakyat. Pemilu yang akan dilakukan 14 Februari tahun 2024, sementara pemilu untuk kepala daerah atau Pilkada akan dilakukan pada bulan November tahun yang sama.
Sosialisasi Pancasila dari GKR Hemas ini juga memuji pertumbuhan ekonomi Gunungkidul, yang merupakan bagian dari wujud nyata sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Gunungkidul yang dulu diklaim sebagai wilayah yang penuh dengan kekeringan, kelaparan dan bencana, saat ini sudah berubah menjadi kawasan yang maju. Berbagai destinasi wisata tersebar di seluruh pojok Gunungkidul. Mulai dari rumah tradisional yang merupakan cagar budaya, wisata religi di Pasarean Ki Ageng Giri III, Goa Pindul, hingga jejeran pantai yang indah di pesisir selatan. Jalan raya semuanya sudah lebar, lurus, dan halus. Bahkan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) akan segera diresmikan. Semunya memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Jogja yang mencapai 5,15 persen pada 2022. (pra)