RADAR JOGJA – Hujan deras dengan durasi lama kembali memicu bencana tanah longsor. Di wilayah perbatasan zona utara, akses jalan ambrol dan material longsoran menimpa pemukiman warga Klaten, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono mengatakan, lokasi kejadian tanah longsor ada di Padukuhan Nglengkong, RT 29/06, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari.

“Koordinasi lapangan dilanjutkan dengan  Pemerintah Kabupaten Klaten,” kata Purwono saat dihubungi Rabu (15/2).

Dia mengaku mendapatkan informasi tanah longsor pagi. Badan jalan penghubung antar warga perbatasan Gunungkidul dengan Klaten sepanjang 38 meter dengan tinggi 5 meter ambrol menimpa pemukiman penduduk.

“Jadi, kami sampaikan kembali bahwa setelah kejadian kami cek lokasi dan koordinasi bersama,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan, hujan deras dengan intensitas tinggi juga menyebabkan longsor di wilayah lain. Seperti Kapanewon Patuk, material tanah menimbun ternak sapi, beberapa mati terkubur hidup-hidup. Kemudian longsor juga berlangsung di Kapanewon Nglipar, dan Semin. “Petugas telah mengambil langkah-langkah penanganan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengaku sudah berkoordinasi dengan DPUPRKP Kabupaten Klaten.

“Panjang talut longsor 38.00 meter, tinggi 7 meter. Existing 2 trap,” kata Irawan Jatmiko.

Dari hasil pengecekan di lokasi, bencana tanah longsor wilayah perbatasan Gunungkidul berdampak terhadap kabupaten tetangga. Material tanah dan bebatuan meluncur dari ketinggian dan menimpa permukiman.

“Ya kami upayakan segera (perbaikan). Ada yang kena (material longsoran) satu rumah isi tiga KK (kepala keluarga), di bagian dapur dan kamar mandi,” ujarnya. (gun)

Gunungkidul