
PERSIAPAN: Paparan bersama Balai Prasarana Permukiman Wilayah DIJ dan Bupati Gunungkidul Sunaryanta terkait proyek WTP Seropan, Semanu.(GUNAWAN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Proyek strategis penyediaan sistem Water Treatment Plant (WTP) pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Seropan, Kapanewon Semanu, segera dilakukan. Apabila lancar, pembangunan mulai berjalan Mei tahun ini.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Handayani Toto Sugiharta mengatakan, WTP adalah sistem atau sarana yang berfungsi mengolah air dari kualitas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang diinginkan sesuai standar mutu. “Salah satu persoalan kita selama ini adalah kekeruhan air pada saat musim penghujan,” katanya saat dihubungi kemarin (10/2).
Dia menjelaskan, belum lama ini Balai Prasarana Permukiman Wilayah DIJ melakukan pertemuan dengan Bupati Gunungkidul Sunaryanta. Lokasi pembangunan instalasi pengolahan air berada di Seropan. “Realisasi pembangunannya akan dilaksanakan tahun ini. Harapannya dengan sistem WTP kekeruhan air yang bersumber dari pengolahan tidak lagi terjadi,” ucapnya.
Menurutnya, di awal dalam pengajuan sistem WTP kapasitas 200 liter per detik. Namun terkena refocusing anggaran penanganan Covid-19. Kapasitas 100 liter per detik nantinya mampu melayani air bersih sekitar 11 ribu pelanggan. “Total pagu anggarannya sebesar Rp 43.720.550.000,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Bupati untuk Pembangunan (TBUP) Kabupaten Gunungkidul Bambang Riyanto mengaku bersyukur penantian selama satu tahun terakhir akhirnya dapat terealisasi. “Jadi ini berawal dari kunjungan Pak Menteri PUPR akhir Desember 2021 didampingi Pak Bupati dan juga DPU, tim percepatan dan yang lain,” katanya.
Waktu itu menteri menanggapi permohonan pemenuhan air baku sesuai usulan 200 liter per detik. Dengan harapan keluhan terhadap kebutuhan air bersih dapat dipenuhi, selain penambahan cakupan layanan. “Cakupan layanannya Kapanewon Semanu, Wonosari, Ponjong Ngawen, Semin, Karangmojo dan Rongkop,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan, sejak tahun lalu PDAM telah menyiapkan lahan dengan kapasitas 200 liter per detik sesuai usulan awal. Pada tahap pertama, pagu anggaran pemerintah pusat cukup besar. “Dengan metode multiyears kontrak, tahun depan pengerjaan selesai dan air bersih dapat dinikmati oleh masyarakat,” bebernya.
Terpisah, Bupati Sunaryanta menyatakan, peningkatan cakupan air bersih diharapkan akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan capaian SPM DPUPRKP tahun 2023. “Tidak hanya 2023, nanti tahun 2024 akan kita usulkan penambahan peningkatan cakupan air bersih nilainya Rp 100 miliar. Akan kita fokuskan ke wilayah selatan juga,” katanya. (gun/laz)