
AKAN DIPERBAIKI: Kondisi terkini jalan Sambipitu-Tawang, Nglanggeran sebelum dilakukan perbaikan kemarin (3/2). (GUNAWAN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) berencana membangun infrastruktur jalan di zona utara. Jalur pendukung sektor wisata itu dijanjikan selesai sebelum Lebaran 2023.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPRKP Kabupaten Gunungkidul Wadiyana mengatakan, total ada 20 item pengerjaan infrastruktur jalan di tahun ini. Di antaranya rehabilitasi long Sp Kalipentung-Nglanggeran (DAK) Kapanewon Patuk, rehabilitasi long segment Sambipitu-Tawang (DAK) dan Rekonstruksi Jalan Kabupaten Ngawen-Gunung Gambar.
“Tapi sekarang baru proses persiapan lelang dengan BPBJ (Badan Pengadaan Barang dan Jasa),” kata Wadiyana saat dihubungi kemarin (3/2). Untuk diketahui, total pagu anggaran sebesar Rp 23.196.588.800 disiapkan untuk program infrastruktur jalan itu.
Pembangunan diperkirakan bakal dilakukan antara Maret-April. Tentunya setelah lelang proyek selesai. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk persiapan lelang. “Nanti lelangnya diperkirakan Maret. Ini kami masih mempersiapkan berkasnya,” ungkapnya.
Menurutnya, tahun ini ruas jalan penghubung Kapanewon Karangmojo-Semanu juga dibenahi. Kerusakan sepanjang 5,3 kilometer yang menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat itu didanai dengan DAK. “Beberapa waktu lalu bersama Komisi C kroscek ke lokasi,” terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul Irawan Jatmiko mengatakan, zona utara terdiri atas Kapanewon Patuk, Gedangsari, Nglipar, Ngawen, Semin, dan sebagian Kapanewon Ponjong.
“Pembangunan wilayah ini diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur, kunjungan wisatawan, pengurangan kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi ketimpangan,” katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengingatkan, berdasarkan pencermatan badan anggaran (banggar), tahun ini terjadi penurunan pendapatan APBD. “Salah satu pemicunya penurunan dana transfer pusat,” katanya.
Pihaknya berharap tahun-tahun berikutnya Pemkab Gunungkidul terus meningkatkan pendapatan daerah seiring dengan perkembangan perekonomian daerah yang semakin membaik. “Karena penurunan pendapatan otomatis mengakibatkan belanja daerah tidak maksimal,” ujarnya. (gun/laz)