RADAR JOGJA – Kasus stunting di Kabupaten Gunungkidul cukup tinggi. Kondisi gagal tumbuh pada anak bawah lima tahun (balita) tersebut ditindaklanjuti institusi TNI dan Polri dengan menyalurkan paket bantuan.

Secara simbolis penyerahan bantuan berlangsung di Taman Budaya Gunungkidul (TBG) kemarin (1/2). Hadir dalam kesempatan itu Danrem 072/Pmk Brigjen TNI Puji Cahyono, Kapolda DIJ Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Bupati Gunungkidul Sunaryanta, dan lain-lain.

Kapolda DIJ, Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengatakan bantuan tersebut menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat. Salah satu tujuannya adalah dalam upaya menurunkan angka stunting.”Jadi kami putuskan membuat program bantuan makanan ini, bekerjasama dengan pemerintah daerah,” kata Suwondo.

Dikatakan, Kabupaten Gunungkidul dipilih menjadi lokasi pertama penyaluran paket bantuan di wilayah Provinsi DIJ. Pertimbanganya, selain karena angka stunting tinggi juga karena kondisi geografis.”Pada tahap pertama menyalurkan 4.568 paket makanan jadi berupa telur, kacang hijau, dan vitamin. Rencananya, bantuan diberikan dua kali seminggu hingga tiga tahap,” terangnya.

Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Puji Cahyono berharap bantuan stimulan seperti ini bisa mendorong pemerintah daerah agar gencar menurunkan angka stunting. Untuk keberlangsungan diperlukan dukungan masyarakat.”Nanti anak-anak bisa tumbuh sehat dan bisa jadi penerus kita semua,” kata Puji.

Terpisah, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengungkapkan angka stunting di wilayahnya masih sekitar 15 persen. Karena itu menjadi daerah fokus penanganan stunting. Salah satunya datang dari institusi TNI dan Polri.”Semoga bisa mempercepat upaya menekan stunting. Kalau bisa nanti lebih rendah dari angka nasional yang di kisaran 14 persen,” kata Sunaryanta.

Dia juga menyampaikan bahwa tidak mudah dalam menurunkan angka stunting. Dalam kurun 6 tahun, baru bisa menurunkan 5 persen dari 20 persen menjadi 15 persen. Penyebab tingginya angka stunting karena kondisi air, keterbatasan akses pelayanan kesehatan masyarakat dan tingginya angka pernikahan dini.”Petugas kesehatan selalu kita dorong untuk menggiatkan program dalam menekan angka stunting,” tegasnya. (gun/din)

Gunungkidul