RADAR JOGJA – Sepekan lebih pascabencana longsor di Blembem, Candirejo, Semin, ratusan warga dan puluhan kepala keluarga (KK) masih tinggal di barak pengungsian. Rumah hunian sementara bagi keluarga ahli waris korban meninggal sedang disiapkan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan, saat ini terdata dua KK kembali ke rumah masing-masing. Kemudian tercatat masih ada 120 jiwa bertahan di lokasi pengungsian. “Terutama malam hari, kalau siang mereka kembali beraktivitas di rumah,” kata Purwono kemarin (27/11).

Khusus ahli waris keluarga korban meninggal, kata dia, petugas sekarang mulai persiapan. Bekas gedung SD depan kantor Balai Kalurahan Candirejo, sedang dibenahi untuk dijadikan hunian sementara keluarga tersebut.”Proses pembenahan ruang di bekas SD yang diregruping. Akan ditempati 3 KK, 8 jiwa,” ujarnya.

Lebih jauh dikatakan, Bupati Gunungkidul Sunaryanta memberikan bantuan logistik kepada semua korban bencana hidrometeorologi. Total bantuan diberikan jumlahnya mencapa 450 paket memyasar warga tiga kapanewon terdampak bencana. “Nglipar di Klayar, Ngawen di Watusigar dan Semin di Candirejo, penyerahan simbolis langsung diberikan oleh bupati,” ucapnya.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, sepekan pasca bencana longsor di Mblembem, Candirejo, Semin aktifitas warga berangsur normal. Namun masih ada beberapa warga yang tinggal dibalai desa.“Warga mulai beraktifitas seperti biasa. Kami imbau untuk tetap waspada jika hujan deras dengan intenstias hujan tinggi kembali terjadi,” kata Sunaryanta.

Untuk diketahui, bencana hidrometeorologi terjadi pada Jumat hingga Sabtu (19/11) dini hari mengakibatkan 5 kapanewon, 9 kalurahan, 37 padukuhan dengan jumlah 400 KK terdampak dan 1746 jiwa terdampak.

Rinciannya di Kapanewon Semin terdapat 76 kepala keluarga dengan jumlah 231 jiwa. Kapanewon Ngawen sebanyak 65 KK, 278 jiwa, Kapanewon Nglipar 231 KK, 734 jiwa, Kapanewon Karangmojo sebanyak 21 KK dengan 86 jiwa dan Kapanewon Gedangsari ada tujuh KK terdiri dari 17 jiwa.

Fasilitas umum yang mengalami rusak berat jembatan 1 titik, akses jalan 1 titik, pasar 1 titik, dan jaringan air 1 titik. Kemudian fasikitas publik rusak ringan jembatan 2 titik , akses jalan 2 titik, sekolah 2 titik.

BPBD Gunungkidul telah menetapkan status tanggap darurat sejak 19 November hingga 2 Desember 2022.Penetapan status ini menjadi bagian dari upaya pemulihan pasca terjadinya banjir dan longsor. (gun/din)

Gunungkidul