
REKAYASA LALIN - Anggota Polisi Jalan Raya (PJR) wilayah hukum Polsek Patuk mengarahkan kendaraan dari Wonosari ke kanan melewati Ngoro-oro untuk menuju Kota Jogjakarta dan sekitarnya pada akhir pekan lalu.(DOK Polres Gunungkidul for Radar Jogja)
RADAR JOGJA – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mencatat jumlah kunjungan wisatawan selama akhir pekan turun 10 persen dibanding minggu sebelumnya. Penurunan kunjungan wisata disebabkan adanya bencana tanah longsor Jalan Nasional tepatnya di Jalan Jogja-Wonosari Sri Mulyo, Piyungan, Bantul.
Kepala Dispar Kabupaten Gunungkidul Mohammad Arif Aldian mengatakan, tanah longsor di wilayah Kabupaten Bantul terjadi pada Sabtu (29/10). Arus kendaraan dari dua arah tersendat, menyusul adanya rekayasa lalu lintas dengan skema buka tutup.”Dari jumlah kunjungan wisatawan hari Sabtu dan Minggu, penurunan cukup besar dibanding akhir pekan sebelumnya,’’ kata Mohammad Arif kemarin (31/10).
Dia menjelaskan, kepadatan lalu lintas karena perbaikan jalan tentu akan mempengaruhi trip dari agen pariwisata. Mengacu pada data perbandingan akhir pekan minggu lalu, jumlah kunjungan mencapai 15.157 wisatawan. Sementara berdasarkan tekap data yang dilakukan oleh petugas Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) jumlah pengunjung turun menjadi 14.324 wisatawan. “Ini (input data) di lokasi wisata yang beretribusi,” ujarnya.
Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Antonius Purwanta mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan untuk arus dari Wonosari menuju Jogjakarta. Pengalihan arus bertujuan untuk mengurangi volume kendaraan yang melintas ke TKP tanah longsor.
Setidaknya ada tiga jalur alternatif disiapkan untuk pengalihan arus. Antara lain, lewat Jalur Sambeng-Cawas di Klaten bagi kendaraan dengan muatan lebih dari 30 ton. Sedangkan kendaraan menuju Bantul diarahkan melalui Jalur Getas (Playen) – Dlingo dan Jalur Panggang -Siluk. Dua jalur ini akan tembus di Imogiri, Bantul.”Dua jalur tersebut diperuntukan bagi kendaraan roda dua dan empat jenis pribadi. Sedangkan bus pariwisata serta truk muatan di bawah 30 ton tetap diarahkan lewat Jalan Jogja-Wonosari,” ujarnya.
Rekayasa lalu lintas diperkirakan berlangsung hingga sebulan ke depan disesuaikan dengan proses perbaikan di titik longsor. Petugas dan relawan berada di lokasi mengatur arus kendaraan. Arus kendaraan tersendat terutama dari arah Wonosari menuju Jogjakarta, dan masih berlangsung hingga sekarang meski tidak separah saat akhir pekan. (gun/din)