RADAR JOGJA – Seorang istri menggerebek suaminya yang diduga berselingkuh dengan seorang dokter. Lokasi penggrebekan berlangsung di rumah kosong di wilayah Gumawang, Putat, Patuk. Proses “penyergapan” ini melibatkan warga setempat.
Dokter diketahui berinisial N, 41, berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan bekerja di salah satu rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Gunungkidul. Sementara pria berinisial H, 31, warga luar Gunungkidul. Peristiwa menghebohkan ini terjadi Jumat (10/6) siang.
Informasi yang dihimpun Radar Jogja, peristiwa penggrebekan berawal saat dokter dan seorang pria datang menggunakan mobil masuk ke sebuah rumah di wilayah Padukuhan Gumawang. Warga mengira keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri).
“Maklum rumah itu belum lama pindah tangan. Pemiliknya juga belum KK (memiliki kartu keluarga) sini,” ungkap seorang warga Gumawang yang meminta namanya tidak dimasukkan ke koran kemarin (12/6).
Tak lama berselang, muncul perempuan lain datang menaiki mobil. Belakangan diketahui, dia adalah istri dari pria yang sebelumnya datang berdua dengan seorang dokter itu.
Tidak langsung masuk, istri dari si pria tadi memilih mendatangi rumah ketua RT setempat untuk melaporkan maksud dan tujuan kedatangannya. Selanjutnya, ketua RT bersama warga sekitar mendatangi rumah itu.
“Pintu diketuk lama tidak dibuka. Setelah digedor, pintu baru dibuka oleh seorang laki-laki,” ujarnya. Alangkah terkejutnya, sang istri langsung naik pitam mendapati suaminya benar-benar berada di rumah itu.
Di mana bu dokter itu? Rupanya memilih sembunyi di kamar mandi. Dimintai keterangan berbelit-belit, sehingga suasana menjadi semakin tidak kondusif. Warga lantas berinisiatif menghubungi Polsek Patuk.
Terlepas dari hal tersebut, dia kembali memastikan bahwa mereka bertiga bukan warga Gumawang. Kendati demikian, rumah itu menjadi saksi bisu aksi penggerebekan karena perselingkuhan rumah tangga.
Kapolsek Patuk Kompol Sumadi ketika dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut. Polisi juga telah menerima laporan dan tengah ditindaklanjuti. “Iya benar, dan dia sudah laporan juga ke kantor,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengaku baru menerima informasi sehari setelah kejadian. Ia juga membenarkan inisial N, berprofesi sebagai dokter di salah satu rumah sakit Kabupaten Gunungkidul.
“Iya (dokter, Red). Saya baru dapat informasi dari Pak Direktur tadi malam. Jadi kejadian yang dilaporkan betul adanya, tapi detailnya saya belum tahu,” ujarnya.
Dewi berjanji segera memanggil oknum dokter itu untuk dimintai keterangan. Pemanggilan berkaitan dengan klarifikasi kejadian yang terjadi hari Jumat itu. “Dari kami, Senin (hari ini, Red) akan melakukan proses pemanggilan untuk klarifikasi,” ucapnya. (gun/laz)