RADAR JOGJA – Talud penahan abrasi yang digunakan untuk pemecah arus sungai bawah tanah di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari jebol. Proyek pembangunan yang menelan dana sekitar Rp 2,8 Miliar dan digarap tahun lalu itu, sejak awal pengerjaan memang bermasalah.

Ketua Tim SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono mengatakan, jebolnya talud penahan abrasi diketahui dini hari Rabu (1/6). Atas kejadian ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan instansi terkait lainnya.”Polsek Tanjungsari telah memasang police line di lokasi kejadian,” kata Marjono.

Dikatakan, sebelum penahan abrasi itu jebol kondisi gelombang cukup landai. Namun aliran sungai bawah tanah memang sangat deras. Lokasi kerusakan tanggul berada di sebelah timur atau depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).”Dampak yang ditimbulkan berpotensi membahayakan sehingga dipasang garis polisi,” ujarnya.

Kapolsek Tanjungsari AKP Wawan Anggoro mengungkapkan, demi menjaga hal-hal yang tidak diinginkan sekitar jebolnya tanggul penahan abrasi di Pantai Baron dipasang garis polisi. Menurutnya dampak abrasi terhadap bisa membahayakan.”Kami melihat kondisi talud tidak memungkinkan untuk didekati,” kata Wawan Anggoro.

Karena itu, bersama Tim SAR memasang police line agar wisatawan tidak mendekat. Pihaknya khawatir, jika tidak dipasang garis polisi ketidaktahuan bahaya dari pengunjung bisa berakibat fatal.”Dikhawatirkan membahayakan keselamatan pengunjung jika mendekati lokasi,” ujarnya.

Untuk diketahui, struktur pelindung pantai terbentang sepanjang 147 meter dengan lebar sekitar 3 meter. Lokasi pembangunan pelindung pantai di Baron karena rentan bencana banjir pesisir (rob, Red) akibat gelombang tinggi pada waktu tertentu.

Pengerjaan talud Pantai Baron dimulai sejak Maret 2021. Namun dalam pengerjaan gelombang tinggi merepotkan petugas di lapangan. Di tengah perjalanan, Pemkab Gunungkidul sempat mengancam memutus kontrak karena faktor kinerja yang tidak optimal dari kontraktor. Proyek yang sudah disepakati macet di tengah jalan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Purwono selaku pengguna anggaran belum bisa dikonfirmasi terkait jebolnya tanggul. (gun/din)

Gunungkidul