RADAR JOGJA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunungkidul memastikan persediaan tabung gas LPG 3 kilogram atau melon aman hingga Lebaran. Kepastian tersebut diketahui berdasarkan pantauan di lapangan serta komunikasi dengan Pertamina.

Kepala Seksi Distribusi Perdagangan, Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul Sigit Haryanto mengatakan, belum lama ini mengusulkan ke BPH Migas dan Pertamina mengenai penambahan kuota selama ramadan dan Idul Fitri. “Usulan kemarin dan sudah disetujui ada penambahan kuota 10 persen. Awal puasa 5 persen dan Lebaran sebanyak 5 persen,” kata Sigit dihubungi kemarin (25/4).

Dia menjelaskan, saat ini ada lebih dari 700 lebih pangkalan dan delapan agen di Bumi Handayani. Semula agen ada enam agen, dengan rata-rata kuota harian satu truk atau sekitar 780 tabung gas LPG 3 kilogram. “Ada juga agen besar dalam sehari mencapai ribuan tabung. Tapi kalau dua agen yang baru itu, kisaran 300-an tabung per hari,” ungkapnya.

Sekarang, kuota gas LPG subsidi per bulan di Gunungkidul sebanyak 1.328 metrik ton (MT). Sejauh ini keberadaannya masih aman dan diklaim mampu mencukupi kebutuhan masyarakat miskin di wilayah ujung timur Provinsi DIJ.
Sementara itu, seorang pemilik pangkalan di Kapanewon Patuk Wastino mengatakan, sejauh ini stok gas melon aman. Ketika dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit, padahal biasanya ada peningkatan konsumsi gas ketika Ramadan. “Harapan kami sampai dengan Lebaran stok aman, tidak ada kelangkaan,” kata Wastino.

Terpisah, Wakil DPRD Gunungkidul Heri Nugroho meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait memastikan ketersediaan gas LPG di tingkat konsumen. Dengan demikian perayaan Idul Fitri bagi umat muslim berjalan dengan lancar dan aman. “Termasuk soal harga eceran terendah (HET) hendaknya diperhatikan,” kata Heri Nugroho. (gun/bah)

Gunungkidul