RADAR JOGJA  – Hati-hati demam berdarah dengue (DBD). Ada lonjakan kasus sejak musim hujan. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, awal tahun hingga akhir November ini, tercatat sebanyak ratusan kasus DBD.

Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul Winarta mengatakan, bahwa ada lonjakan kasus DBD sejak musim hujan. Mulai awal Januari hingga akhir November, tercatat lebih dari 100 kasus DBD. Pada Oktober 15 kasus, September 11 kasus, Agustus nol kasus, Juli nol kasus, Mei lima kasus, April delapan kasus, April delapan kasus, Maret 10 kasus, Februari empat kasus dan Januari tercatat 14 kasus.“Jadi, total kasus DBD mulai Januari hingga akhir November sebanyak 104 kasus,” kata Winarta saat dihubungi kemarin (1/12).

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, sebaran kasus DBD menonjol di Gunungkidul tidak mengalami perubahan yakni, Kecamatan Paliyan, Ponjong, Semanu, Wonosari dan Patuk.”Intensitas hujan rentan genangan air di ember, ban bekas, baskom, dan lainnya, yang kerap kali dijadikan sarang berkembang biak jentik nyamuk Aedes aegypti,” kata Dewi Irawaty.

Dia menegaskan, kebersihan lingkungan rumah perlu diperhatikan. Seringkali masyarakat lupa membersihkan genangan-genangan air di sekitar area rumah. Adapun kasus cukup sering ditemukan ialah genangan air di dalam ban bekas menjadi sarang jentik nyamuk. Kunci utama agar terhindar dari penyakit DBD tentunya kebersihan rumah.”Bak mandi harus rutin dikuras seminggu sekali dan membersihkan genangan-genangan air,” ungkapnya.

Dikatakan, penanganan paling terakhir pengasapan atau fogging ketika memang kondisi jumlah kasus DBD suatu wilayah sudah tinggi. Sehingga pihaknya fokus mendorong masyarakat agar lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan rumah.”Kami dorong gerakan serentak (gertak) satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik),” jelasnya.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Heri Nugroho mengatakan, persoalan lingkungan menjadi tanggungjawab bersama. Upaya pencegahan hendaknya digalakan agar ancaman DBD bisa ditekan seminimal mungkin.”Di tengah ancaman Covid-19, penyakit DBD juga mengintai. Kami mendorong pemerintah agar bergerak cepat melakuan pencegahan secara masif,” kata Heri Nugroho. (gun/bah)

Gunungkidul