
BERBAHAYA: Jalan penghubung wilayah Kecamatan Gedangsari-Klaten, Jawa Tengah tepatnya di Padukuhan Mangli longsor. Petugas dan warga meninjau lokasi. (Gunawan/Radar Jogja).
RADARJOGJA.CO.ID –Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Gunungkidul memicu longsor dan fenomena tanah terbelah. Kejadian ini berlangsung di Kecamatan Gedangsari, dan Kecamatan Playen.
Longsor yang terjadi di wilayah Gedangsari, meliputi Padukuhan Mangli, Padukuhan Pace B, Desa Hargomulyo; Padukuhan Buyutan, Desa Ngalang; Padukuhan Jelok, Desa Watugajah, dan wilayah Desa Mertelu. Wilayah paling parah terkena dampak longsor ada di Mangli dan Pace B, Desa Hargomulyo.
Informasi yang dihimpun, longsoran tanah berlangsung sejak Rabu malam (1/2), sekitar pukul 23.30. Di Padukuhan Pace B, dampak longsor memaksa keluarga Darmo Suwito,70, mengungsi karena tempat tinggalnya tak laya huni lagi.
Sementara di Padukuhan Mangli, talut setinggi 10 meter dengan panjang 20 meter longsor. Akibatnya, akses jalan penghubung wilayah Kecamatan Gedangsari-Klaten di Jawa Tengah nyaris putus dan membahayakan pengguna jalan yang melewatinya.
“Material longsoran meluncur hingga ke pemukiman penduduk,” kata Sugiyanto, warta setempat, Kamis (2/2).
Ia memaparkan, bencana longsor berawal dari hujan deras yang mengguyur lebih dari lima jam. Diduga tidak kuat menahan guyuran air, dinding talut jebol. Adanya peristiwa tersebut, pihaknya khawatir jika terjadi longsor susulan.
Camat Gedangsari Muhammad Setyawan Indriyanto mengatakan, jalur yang longsor merupakan jalan provinsi. Karena dampak longsoran cukup berbahaya, sekarang dipasang rambu peringatan.
“Keruskan jalan cukup parah, karena memakan sebagian badan jalan,” kata Setyawan.
Dengan kejadian ini, pemerintah kecamatan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait. Mulai dari Badan Penanggulangan Benacana Daerah (BPBD) hingga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman, Gunungkidul.
“Kejadian sudah dilaporkan ke kabupaten. Semoga kerusakan jalan provinsi lekas ada perbaikan,” ujarnya.(gun/hes)