RADAR JOGJA – Film Daya, sebuah film pendek dengan produser, sutradara, dan pemain utamanya perempuan. Berkisah tentang relasi ibu dan anak perempuannya dalam situasi pandemi di kota wisata Jogja dalam balutan romansa. Mengawali karirnya di film sebagai aktris, Annisa Hertami kini mulai mencoba menjadi seorang sutradara dalam produksi film pendek berdurasi 22 menit ini.

Annisa menjelaskan, karakter utama Daya diperankan oleh Sekar Sari yang hadir sebagai seorang perempuan Jawa modern. Daya berpendidikan tinggi namun masih memiliki karakter Jawa yang peduli, melayani ibunya, dan santun terhadap orang tua. Dia berharap pesan-pesan dalam film Daya bisa sampai ke khalayak yang lebih luas.

“Film ini memang sengaja diberi subtitle yang fungsinya tidak hanya menerjemahkan dialog Bahasa Jawa tapi juga sekaligus memudahkan teman-teman berkebutuhan khusus untuk dapat menikmati film ini,” jelas Diajeng DIJ 2014 ini.

Produser Yetti Martanti mengatakan, ide awal film yang dia kembangkan berhasil diterjemahkan dengan baik oleh Annisa sebagai sutradara.

“Film ini juga menyoroti tentang sosok perempuan yang tangguh dan semua tokoh diperankan dengan baik oleh seluruh pemeran. Senangnya kru film ini adalah tim yang solid dan bekerja dengan baik,” jelasnya.

Menurut dia, penonton juga akan melihat Kota Jogja yang telah beradaptasi dan berbenah diri dengan penerapan protokol kesehatan, terutama untuk mendukung kegiatan pariwisata.

Film Daya juga mengangkat tentang relasi ibu dan anak di situasi pandemi, bagaimana Daya si anak perempuan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap ibunya, sebaliknya, ibunya pun memberi nasihat-nasihat kehidupan kepada anak gadis satu-satunya.

Sosok ibu diperankan oleh Watie Wibowo. Karakter Adi dimainkan dengan begitu apik oleh Denta Aditya. Denta berhasil menghadirkan karakter laki-laki baik yang peduli dan mendukung tokoh perempuan utama. Meski sebentar, karakter Sari dimainkan dengan sangat natural oleh Yanti Lemu menjadi symbol kepedulian hidup bertetangga yang masih langgeng di Kota jogja.

Pemeran Daya, Sekar sari mengaku sangat senang terlibat dalam film ini. Terlebih Sekar Sari, Denta Aditya dan sutradara Annisa Hertami sama-sama berasal dari Paguyuban Dimas Diajeng di kota jogja di bawah asuhan Yetti Martanti.

“Produksi film ini adalah reuni yang manis selaras dengan jalan cerita yang manis, dalam film Daya juga mengusung lagu tema yang sangat apik dari band Langit Sore dengan judul Petualang,” ungkapnya.

Lagu yang diciptakan oleh Arman Harjo dan Kakung Triadmojo itu menghidupkan suasana romansa dalam film Daya. Pihak Langit Sore mengatakan senang bisa berkolaborasi dalam film ini, karena sama-sama memiliki visi untuk bisa berkarya Bersama untuk Jogja. Lagu Petualang sendiri juga sudah bisa dinikmati di spotify. (sky/tif)

Entertainment