RADAR JOGJA – Perupa merangkap wirausahawan Jedink Alexander menggelar Pameran Tunggal 100 Tokoh Dalam Goresan Jedink, 2020. Pameran ini digelar di Pendopo Akademi Seni Drama dan Film (ASDRAFI), Sompilan selama dua hari, 30-31 Agustus.
Dalam pembukaan pameran, Minggu (30/8), Jedink mengungkapkan, seluruh hasil penjualan lukisannya akan disumbangkan untuk para seniman terdampak Covid-19.
“Banyak sekali seniman-seniman di Indonesia ini yang hidup jauh dari kesejahteraan, terlebih selama pandemi Covid-19 ini. Oleh sebab itu saya ingin berbagi kebahagiaan kepada teman-teman seniman lewat pameran tunggal di tengah pandemi ini,” jelas Jedink.
Menurut Jedink, seni bukan sekadar estetika. Seni adalah daya hidup yang menggerakkan kreativitas, menggelorakan cinta pada sesama manusia dan rasa syukur kepada Tuhan. Filosofi itulah yang mendorong Jedink menggelar pameran tunggal tersebut.
“Seratus tokoh yang saya lukis adalah idola saya mulai dari negarawan, aktor ternama, hingga teman-teman seniman. Dalam melukis wajah-wajah mereka, niat saya sangat sederhana. Saya ingin memberi penghargaan dan rasa hormat setinggi- tingginya pada dedikasi mereka. Semoga upaya saya ini bisa menginspirasi masyarakat untuk semakin mengapresiasi keberadaan tokoh-tokoh nasional, termasuk pada seniman,” ujar Jedink.
Seratus tokoh yang dilukis Jedink beragam dari negarawan hingga seniman. Di antaranya, politisi dan negarawan (Presiden Joko Widodo, Gus Dur, BJ Habibie, Megawati, dan Soekarno). Ada juga aktor film (Bruce Lee, Al Pacino, Sylvester Stalone, Arnold Schwazenegger, Donnie Yen, Sammo Hung). Ada kalangan seniman (perupa Affandi, WS Rendra, Azwar AN, Moortri Purnomo, Putu Wijaya, Whani Darmawan ), sineas (Teguh Karya), aktor film (Hendra Cipta, Koesno Soedjarwadi), pelawak (Ateng). Tak ketinggalan, sesepuh Asdrafi (Romo Benu) dan para seniman lainnya (Jemek Supardi, Koes Yuliadi, Deddy Ratmoyo, Memet Chaerul Slamet, Siti Kandaru, Tito Pangesti Aji, Iwan Gardiawan, Y Arief Susilo dan seniman lainnya).
Di luar tokoh-tokoh besar dan mapan, menurut Jedink, banyak tokoh seni yang tetap konsisten berkreasi meskipun jauh dari kesuksesan secara material.
“Mereka telah bekerja dan mengorbankan jiwa dan hidupnya untuk seni. Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan, mohon maaf, hidup mereka belum sejahteram tidak ada penghargaan buat mereka dan teman-teman saya. Padahal mereka sungguh sangat potensial,” ungkap pria berusia 53 tahun tersebut.
Dari 100 tokoh yang dia lukis, Jedink mengaku Presiden Joko Widodo dan Sri Sultan HB X menjadi dua tokoh favoritnya.
Menurutnya Presiden Joko Widodo adalah sosok yang mampu menjaga NKRI, mempunyai pandangan luas terhadap Indonesia dan merupakan pribadi yang jujur juga tulus, serta memiliki integritas yang tinggi.
“Kalau Sri Sultan HB X merupakan sosok yang hebat menurut saya, terlebih dalam menangani pandemi Covid-19 di Jogjakarta,” kata Jedink.
Dibuka oleh Yani Saptohoedojo bersama pantomimer Jemek Supardi, pameran ini juga menandai Reuni Akademi Seni Drama dan Film di tempat yang sama. (ita/tif)