RADAR JOGJA – FKKMK UGM mengunjungi Sinar Abadi Batik Kulonprogo. Ini merupakan wujud program kegiatan lapangan Hybrid Winter Course. Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak 24 Januari 2022 ini diikuti oleh 152 mahasiswa dari Malaysia, Myanmar, Pakistan dan Indonesia.

Ratusan peserta ini terlihat antusias setibanya di sentra batik yang berlokasi di desa Lendah, Kulonprogo. Seluruhnya turut berperan aktif dalam memproduksi batik. Berlanjut dengan diskusi tentang bagaimana industri batik mampu beradaptasi di masa pandemi Covid-19.

“Semenjak ada pemdampingan dari UGM ini berbagai keluhan seperti sakit kulit, syaraf, mata, dll sudah bisa di deteksi yang sebelumnya hanya pas sakit saja baru di obatkan,” jelas pemilik Sinar Abadi Batik Agus Fatkhurohman, Rabu (2/2)

Sinar Abadi Batik sudah mulai memproduksi batik dari 2008. Sebelum pandemi menyerang, sentra batik tersebut dapat memproduksi sekitar 1000 hingga 1500 lembar perbulannya. Samun saat ini mengalami penurunan menjadi 700 hingga 900 lembar perbulan.

Tujuan acara ini memberikan bekal serta pengalaman kepada para peserta. Khususnya dibidang industri kreatif. Selain itu juga memberikan pemahaman dampak dari Covid-19. Terutama atas kondisi sosial, ekonomi dan budaya industri skala kecil Indonesia.

Dokter Spesialis Kulit sekaligus narasumber acara Awalia Febriana mengharapkan semua orang menjaga aspek kesehatan. Untuk tetap guyup rukun untuk kesehatan bersama dan juga keadaan lingkungannya sehat. Selain itu acara ini juga meningkatkan pemahaman proses adaptasi industri skala kecil Indonesia dimasa pandemi.

“Mampu mendiskusikan strategi diberbagai aspek dalam menghadapi pandemi serta memperkenalkan bahwa batik juga suatu budaya yang mewakili sektor pariwisata dan industri di Indonesia,” katanya. (om13/dwi)

Campus Expo