RADAR JOGJA – Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai dinamika perkembangan zaman. Perguruan tinggi diharapkan dapat merespon berbagai kebutuhan masyarakat dan berperan aktif dalam usaha perancangan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu pendorong utama untuk mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, yang diwujudkan melalui program-program penelitian dan pengabdian.

MBKM menjadi program pemerintah yang mampu mengakselerasi kampus untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti, industri, mitra perguruan tinggi, sekolah, komunitas, hingga komponen masyarakat sipil.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menjadi salah satu perguruan tinggi yang mengimplementasikan program MBKM tersebut dan berhasil mendapatkan hibah sebesar Rp 1,8 M dari Ditjen Diktiristek. Dana tersebut digunakan untuk membiayai enam kelompok pengabdian dan dua kelompok penelitian dari UAJY. Karya penelitian dan pengabdian tersebut dipamerkan di Royal Ambarrukmo Hotel, (28/12).

“Pameran ini digelar dalam rangka penelitian MBKM yang kegiatannya didanai oleh Ditjen Diktiristek,” jelas Rektor UAJY, Prof.Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D.

Ketua LPPM UAJY, Prof. Ir. Suyoto, M.Sc., Ph.D, mengungkapkan bahwa di penghujung tahun ini, UAJY mempunyai enam kelompok pengabdian dan dua topik besar untuk penelitian. Senat Akademik Universitas telah memilih pengabdian dan penelitian terbaik yang mewakili UAJY untuk seminar nasional di Jakarta.

Program penelitian yang dilakukan adalah Evaluasi Hasil Penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Studi pada Universitas Atma Jaya Yogyakarta”, Ketua Tim 1, Ign. Novianto Hariwibowo, SE.,M.Acc. dan Ketua Tim 2, Ranggabumi Nuswantoro, S.Sos., M.A.

Program penelitian dan pengabdian tersebut, diharapkan dapat memenuhi berbagai unsur. Diantaranya, sumbangan pada paradigma MBKM nasional, kontribusi pada kreativitas dan inovasi pendidikan nasional, kontribusi pada penguatan sembilan model belajar, dan  kreativitas dan inovasi yang mengangkat potensi lokal atau nasional.

”Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat dapat mengenali karya yang diciptakan lebih lanjut, sehingga bisa merasakan manfaat kontribusi proses pengabdian yang telah dilakukan,” harapnya. (*/mg1/bah)

Campus Expo