JOGJA – Fenomena kenalakan remaja mengundang keprihatinan dua dosen UNY. Yakni, Fitri Nurhayati SPd dan Septi Sinarsi SPd. Sebagai upaya menangkis kenakalan siswa, keduanya menggelar seminar bertema kenakalan remaja di SMA S Katolik Kejora Riung, Ngada, NTT, pekan lalu. Acara yang diikuti siswa kelas X, XI, dan XII tersebut menghadirkan tiga pembicara. Yakni, tenaga kesehatan, tokoh agama, kepolisian. Dokter Puskesmas Riung dr Syeh Faiz Hasan Alboneh menyampaikan materi soal bahaya narkoba dan HIV AIDS. Menurut dr Faiz, remaja yang nakal dipicu jiwa emosional yang masih labil. Mereka ingin mencoba sesuatu yang baru, tetapi tidak mengetahui resikonya.
“Memasuki usia remaja, biasanya ditandai perubahan bentuk fisik, kejiwaan, dan sosial,” papar dr. Faiz.Agar masa remaja tidak sia-sia, Faiz meminta siswa menghindari obat-obatan terlarang dan seks bebas. Sebab, pemakaian obat terlarang dan seks bebas merusak masa depan anak dalam menggapai cita-citanya. “Permasalahan reproduksi mempengaruhi kesehatan. Terutama kalangan usia remaja SMA” katanya.
Kapolsek Riung Iptu Dominggus Radja Tari mengatakan, berbagai jenis penyimpangan yang terjadi di masyarakat sebagian besar ulah remaja. Meski pelaku tindak kriminal masih usia remaja, aparat kepolisian tetap memproses sesuai perundang-undang yang berlaku.”Mabuk, mencuri, menggunakan narkoba, sampai pemerkosaan adalah kasus yang dekat sekali dengan kita. Untuk itu, remaja harus mawas diri dan berhati-hati agar tidak terjerumus di dalamnya,” papar Dominggus. Kepala Sekolah SMA S Katolik Kejora Ragut Adrianus mengatakan, pengetahuan dasar tentang remaja perlu diberikan pada saat mengawali tahun ajaran baru 2014/2015. Ia berharap seminar bisa mencegah kenalakan remaja yang duduk di bangku SMA.
“Kami senang dengan adanya seminar ini. Kami berharap siswa bisa menyerap isi seminar, sehingga tidak berbuat sesuatu yang merugikan diri sendiri, orang tua, dan sekolah,” papar Andrianus.Koordinator seminar Septi Sinarsi mengatakan, seminar diawali banyaknya penyimpangan pada remaja. Ia berharap kegiatan ini bisa tercipta lingkungan belajar yang sehat dan terbentuk karakter remaja yang berkualitas. “Mudah-mudahan kegiatan serupa bisa dilakukan sekolah lain dan setiap tahun menjelang tahun ajaran baru,” harap Septi.(mar/hes)

Ekspresi