RADAR JOGJA – Harga isi ulang Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung non subsidi di Kabupaten Sleman meningkat. Harga isi ulang tabung gas LPG ukuran 12 kilogram (kg) tembus Rp 170 ribu dari harga sebelumnya Rp 163 ribu di pangkalan gas. Begitu juga ukuran 5,5 kg, harganya meningkat dari Rp 65 ribu menjadi Rp 76 ribu.

Pemilik pangkalan gas, Siti, , warga Kebunagung, Tridadi, Sleman mengatakan, harga isi ulang tabung gas meningkat perlahan, sejak awal Januari 2022. Seminggu terakhir ini harga di tingkat agen gas stagnan di angka tersebut. Hal ini, menyebabkan peminat isi ulang tabung gas subsidi 3 kg semakin meningkat. Bahkan kalangan rumahan yang biasa menggunakan bright gas warna pink, kini semakin surut dan memilih beralih menggunakan gas melon. “Tabung gas non subsidi kenaikannya cukup tajam. Saat ini jualnya juga sulit karena pada beralih gas melon,” ungkap Siti di temui di kedainya, Minggu (16/1).

Siti mengatakan, dampak dari kenaikan ini menyebabkan tabung gas non subsidi kurang diminati bahkan setoran sebulan lalu belum juga habis. Bila biasanya gas LPG terjual tiga sampai empat tabung dalam sebulan. Kini masih utuh belum terjual.

Mahdihanto, 43, penjual gorengan di wilayah Sleman mengatakan, meningkatnya sejumlah komoditas bahan pokok ditambah harga gas LPG non subsidi, beralih gas melon 3 kg menjadi pilihan. Hal ini menyebabkan harga gas melon bersubsidi yang dijual di toko kelontong turut naik. Jika kondisinya langka atau susah dicari, harganya bisa di atas Rp 25 ribu dari harga ecer tertinggi (HET) di pangkalan Rp 15.500. “Kalau tetap menggunakan LPG 5,5 kg maupun 12 kg untungnya kecil. Tidak masuk untuk biaya operasionalnya,” tukasnya.

Ketika dikonfirmasi Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyebut, per 25 Desember lalu sudah dilakukan penyesuaian harga LPG non subsidi. Menurut dia, harga LPG non subsidi untuk merespon tren peningkatan harga (CPA) LPG yang terus meningkat sepanjang 2021. Pada November 2021 mencapai 847 USD/metrik ton. Penyesuaian harga LPG non subsidi terakhir dilakukan 2017. Dia menyebut, dari pantauan harga LPG 12 kg di tingkat agen di Sleman Rp 163.000 per tabung. “Kalau di tingkat sub agen, outlet, dan pengecer berarti di atas harga tersebut. Agen itu semacam distributor besar,” jelasnya.

Brasto juga memastikan LPG subsidi 3 kg, yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga. Tetap mengacu kepada HET yang ditetapkan pemerintah. (mel/pra)

Ekonomi