
Panasnya musim kemarau diteduhkan tanaman di pedestrian Malioboro yang makin tertata. (SITI FATIMAH/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Malioboro jadi perhatian khusus Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja. Lantaran jadi destinasi wisata unggulan saat musim liburan.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Ekwanto menilai, Malioboro masih menjadi jujugan wajib wisatawan. Ketika berkunjung untuk liburan ke Kota Jogja. Ekwanto bahkan memprediksi masuknya sekitar 25.000 wisatawan di Malioboro. Lonjakan kunjungan pun terjadi pada akhir pekan. Diperkirakan, sekitar 15.000 wisatawan berkunjung ke Malioboro.
Meningkatnya wisatawan di kawasan Malioboro, berbanding lurus dengan jumlah sampah yang ikut meningkat. Oleh sebab itu, Ekwanto memperketat pemantauan sampah. Sehingga sampah yang mulai menumpuk akan segera diangkut oleh petugas.
“Ketika sampah sudah mulai banyak, akan langsung diangkut armada untuk dibuang ke TPST Piyungan agar tidak terjadi penumpukan sampah yang mengganggu wisatawan,” jabar Ekwanto pada wartawan.
Selanjutnya, Ekwanto membeberkan keberadaan Teras Malioboro (TM). Tempat baru bagi pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berdagang di pedestrian Malioboro. Mereka telah direlokasikan di dua titik, yaitu TM 1 yang berada di dekat Pasar Beringharjo dan TM 2 di selatan Hotel Grand Inna Malioboro. “Pemindahan PKL Malioboro bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan wisatawan leluasa saat berjalan-jalan,” ucapnya.
Ekwanto mengimbau wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Kendati pemerintah pusat telah memberikan kelonggaran. Diharapkan, wisatawan tetap mematuhi prokes dan cuci tangan di wastafel yang telah disiapkan. “Wisatawan juga diharapkan untuk tidak membuat kerumunan di Kawasan Malioboro. Kami juga akan terus memantau dari CCTV sehingga jika terdapat kerumunan yang tidak wajar akan kami bubarkan,” pesannya.
Salah seorang wsatawan asal Jakarta, Indra Riski mengapresi penataan Malioboro. Menurutnya, kini suasana Malioboro tampak apik. Berbeda dengan sebelumnya yang semrawut. Wajah Jogja sebagai kota yang kental dengan budaya dan sejarah pun semakin terlihat. “Sekarang sudah tertata rapi, pedestriannya juga sangat nyaman dan lebih enak aja daripada dulu terakhir saya kesini,” lontarnya.
Penataan Malioboro juga diapresiasi oleh Ria. Wisatawan asal Jakarta ini mengaku memilih liburan di Jogja karena memiliki banyak keunikan. Terlebih, Malioboro saat ini menurutnya semakin bersih, rapi, serta bagus.
“Meskipun jalan nya macet tapi karna ini Malioboro jadi tetap tidak membuat untuk mengurungkan niat untuk datang dan tetap merasa senang datang kesini,” tandasnya. (fat/bah)