RADAR JOGJA – BPPTKG memperbarui data kemunculan awan panas Gunung Merapi selang waktu 06.00 hingga 10.00. Fenomena alam yang akrab dengan nama Wedhus Gembel ini muncul sebanyak 14 kali. Jarak luncuran berkisar antara 800 meter hingga 1,5 kilometer.
Lima awan panas muncul dalam antara 06.00 hingga 06.53. Jarak luncuran terendah pada 06.03 sejauh 800 meter. Sementara luncuran terjauh sepanjang 1,2 kilometer. Durasi waktu antara 83 detik hingga 125 detik.
“Laporan pagi tadi ada yang terlewat, kejadian pukul 06.28. Awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 milimeter (mm) dan durasi 122 detik. Estimasi jarak luncur 1200 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong,” jelas Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Rabu (27/1).
Awan panas keenam muncul 07.00 dengan jarak 1,2 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik. Berlanjut kemudian 07.29 dengan jarak 1,3 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik.
Awan panas kedelapan muncul 08.11 berjarak 1,5 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik. Selang 10 menit, tepatnya 08.22 berjarak luncur 1,5 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik.
“Ke empat belas awan panas ini meluncur ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Kali Boyong. Kejadian awan panas pagi ini masih dalam batas normal. Zona radius bahaya masih 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi,” katanya.
Awan panas kesepuluh muncul 08.30 berjarak 1,2 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik. Awan panas selanjutnya terjadi 09:08 dengan jarak luncur 1,2 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik.
Awan panas ke-12 muncul 09.19 berjarak luncur 1 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik. Awan panas selanjutnya 09:31 berjarak luncur 1 kilometer. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm dan durasi 112 detik.
Awan panas ke-14 pukul 09.42 berjarak 900 meter. Tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 90 detik. Sementara untuk tinggi kolom tak teramati akibat cuaca berkabut.
“Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, dan Kota Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik,” ujarnya. (dwi/ila)