
DIBUKA: Suasana malam di HeHa Sky View, Kapanewon Patuk . Nampak sejumlah pengunjung menikmati moment sunset Rabu (17/6). (GUNAWAN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Pemkab Gunungkidul tidak akan melarang warga yang tinggal di zona merah Covid-19 untuk berwisata. Dengan catatan dinyatakan sehat saat pengecekan kesehatan.
“Yang menjadi indikator kami, suhu tubuh. Kalau memenuhi aturan Menteri Kesehatan tetap boleh masuk meski dari zona merah, kuning, maupun hijau,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Asti Wijayanti, Jumat (19/6).
Dia menjelasakan, keputusan tidak membedakan zona telah dikoodinasikan dengan berbagai pihak termasuk dinas kesehatan. Turis dari daerah zona hijau bisa terpapar virus korona dengan kriteria Orang tanpa Gejala (OTG). “Meski dari zona merah, mungkin dia memang sehat betul,” ujarnya.
Asti mengatakan, melalui pertimbangan itulah nantinya petugas di lapangan maupun pengelola wisata berpatokan pada suhu tubuh. Sepanjang memenuhi aturan dari Menteri Kesehatan, maka boleh masuk ke kawasan wisata.
Kapan obyek wisata dibuka? Asti berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Pemprov DIJ mengenai penerapan new normal. Sementara dari Dinas Pariwisata DIJ menyerahkan keputusan itu ke masing-masing kabupaten dan kota.“Terpenting masalah kesehatan menjadi pertimbangan utama. Misalnya di daerah Beji, (Kapanewon) Karangmojo ada klaster (kasus korona). Kami akan berpikir membuka wisata di situ,” ucapnya.
Mengenai penerapan new normal, sebanyak empat objek wisata telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan. Meliputi Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Pantai Baron serta Kukup. Dari hasil efaluasi, ke empat objek wisata tersebut dinilai sudah siap.“Sementara untuk Pantai Baron dan Kukup, setelah simulasi ada beberapa catatan yang harus diperbaiki,” ungkapnya.
Seperti penerapan protokol kesehatan warung makan. Bagaimana cara menyajikan makanan yang benar. Selain itu pengelola juga harus paham agar pengunjung tidak terlalu banyak menyentuh benda bekas orang lain. “Kami telah mengajukan anggaran ke Pemkab Gunungkidul untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk pengelola di empat destinasi wisata. Seperti thermo gun, masker, dan juga face shield,” ungkapnya.
Sementara itu, Operational Manager HeHa Sky View, Aprio Rabadi mengaku telah mengantongi ijin operasi dari Pemkab Gunungkidul. Sejak beberapa waktu lalu aktifitas rumah makan dan restoran telah dibuka.“Sebelum kembali dibuka, kami mengundang pihak dinas pariwisata dan dinas kesehatan untuk mengecek segala kesiapan,” kata Aprio Rabadi. (gun/pra)