KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo berencana membangun landmark kawasan Menoreh. Landmark yang dibangun akan melengkapi jembatan perbatasan Kulonprogo-Purworejo.
Bakal berhias pemandangan pepohonan pinus. Diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan untuk dating ke sana.
“Pengunjung nanti bisa berfoto-foto di sana. Mengingatkan pada Cemoro Sewu, Karanganyar yang terkenal menjadi spot wisata. Saat ini kami fokus dulu pada proyek Bedah Menoreh,” kata Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kulonprogo Nur Cahyo Wibowo Selasa (9/1).
Tahun ini program Bedah Menoreh memasuki tahap percepatan pembangunan. Anggaran Rp 2 miliar sudah disiapkan untuk membangun trase 2,6 kilometer. Berada di jalur Prangkokan menuju Ngori di Desa Kebonharjo. Dilanjutkan pembangunan jalur Ngori menuju Serguyu.
“Ada kebutuhan membangun jembatan yang membutuhkan dana Rp 20 miliar. Pada 2019 Pemkab akan mengusulkan pembiayaan proyek Bedah Menoreh 63 kilometer melalui Dana Keistimewaan (Danais),” kata Nur Cahyo Wibowo.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulonprogo Agus Langgeng Basuki mengatakan Bedah Menoreh dilaksanakan bertahap. “Pada 2019, Pemprov DIJ akan melakukan studi kelayakan. Termasuk membiayai tahapan tersebut,” kata Agus Langgeng Basuki. (tom/iwa/mg1)