Ciptakan Kader Penyuluh Peternakan yang Handal dan Berbudi Pekerti Luhur

MUNGKID – Gerakan Pramuka bisa diterapkan di segala lini pendidikan Indonesia. Tak terkecuali di bidang pertanian maupun peternakan. Untuk itulah Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang tergerak menyelenggarakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) bagi mahasiswa baru. Tujuannya, meningkatkan ilmu dan pengetahuan mahasiswa STPP Magelang Program Studi Penyuluhan Peternakan. Bukan sekadar tentang pengertian dasar pendidikan kepramukaan. Lebih dari itu mengolaborasikan pengetahuan kepramukaan dengan ilmu pendidikan pertanian atau peternakan. Untuk selanjutnya diimplementasikan di masyarakat.
“Kursus dasar Pramuka merupakan kegiatan yang sangat penting bagi mahasiswa baru di STPP Magelang. Ini karena mahasiswa STPP akan selalu berinteraksi dengan masyarakat pertanian, khususnya para petani,” ujar Ketua STPP Magelang Ir Ali Rachman MSi usai membuka acara bersama Ketua Kwartir Cabang Kabupaten Magelang Eko Triono kemarin (12/9).
Menurut Ali, hal tersebut sejalan dengan kaidah dan cita-cita Gerakan Pramuka. Mahasiswa STPP Magelang merupakan kader-kader Pramuka yang handal dan memiliki potensi untuk terus ditingkatkan kompetensinya. Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat. Agar setiap insan Pramuka menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur. Baik mental maupun spiritual, serta mempunyai budi pekerti yang tinggi, kuat dalam beragama, cerdas, terampil, dan sehat jasmani serta rohaninya.
Adapun sasaran penyelenggaran KMD tahun akademik 2017/2018 adalah 140 orang mahasiswa baru. Ditambah empat mahasiswa senior di STPP Magelang. KMD dilaksanakan selama enam hari. Mulai kemarin hingga 17 September mendatang. Lokasi kegiatan di kampus STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Peternakan. Juga di desa di sekitar kampus seperti Glagahombo, Purwodadi, dan Dlimas sebagai lokasi wide game dan renungan malam.
“STPP Magelang yang merupakan wadah calon-calon pembina pramuka dengan keahlian khusus di bidang pertanian terwadahi di Saka Taruna Bumi. Karena itu kami merasa perlu membekali mahasiwa baru dengan keterampilan dasar tentang kepramukaan,” lanjut mantan direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Selain kegiatan oudoor, peserta pelatihan mendapatkan materi teori melalui ceramah, diskusi, tanya jawab, pemaparan, dan demonstrasi. Metode lapangan antara lain, survival (bermalam di tenda), bermain peran, ceramah, diskusi, dinamika kelompok, tanya jawab, demonstasi keterampilan lapangan, renungan/jurit malam, pengembaraan/penjelajah alam (wide game), dan api unggun.
Sebagai pengisi kegiatan adalah tim pelatih dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Bina Putera Karana Kabupaten Magelang. “Tujuan lain acara ini meningkatkan pemahaman peserta tentang hakekat kepramukaan. Sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan dan sistem among dalam kehidupan kampus dan masyarakat,” tutur sosok yang juga pernah menjabat kepala Balai Besar Perbibitan Ternak Unggul Sapi Perah dan Hijauan Pakar Ternak. (*/ady/yog/ong)

Breaking News