RADARJOGJA.CO.ID – Banyaknya bangunan yang berdiri di atas sempadan sungai di perkotaan, menurut Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) DIJ Halik Sandra karena lemahnya pengawasan dan penegakan oleh pemerintah daerah setempat.

Terkadinya longsor, seperi di Terban karena daya dukung lingkungan yang makin berkurang. “Secara aturan harusnya di sempadan sungai itu bebas bangunan, tapi problemnya pengawasan dan penegakan tidak dilakukan pemerintah daerah sejak awal, saat masih kosong,” ujar Halik ketika dihubungi kemarin (8/3).

Setelah berpuluh tahun didiami, juga belum ada penindakan tegas, hingga terjadinya longsor. “Longsor itu menandakan daya dukung tebing sudah tidak mampu,” sambungnya.

Halik meminta persoalan adanya permukiman warga di sempadan sungai, dilihat secara menyeluruh. Menurut dia, untuk warga yang memilih mukim di sempadan sungai tersebut merupakan pilihan terakhir karena tidak ada alternatif lokasi lain, di tengah makin tingginya harga rumah di Kota Jogja.

Untuk itu, dirinya meminta Pemkot Jogja dan warga untuk duduk bersama. “Didiskusikan bersama, harusnya di sempadan sungai itu ada ruang, sehingga saat longsor tidak langsung berimbas ke permukiman,” ungkapnya.

Halik menambahkan, dalam konsep penataan kawasan sungai, tidak berarti harus memindahkan warga. Tapi, jelas dia, bisa dengan memberikan pemahaman ke warga terkait mitigasi bencana, serta lingkungan sosial budaya yang berwawasan lingkungan.

Pemkot Jogja juga sudah memetakan peta rawan longsor. Terlebih di kawasan tersebut terdapat tebing yang terjal serta dialiri kali code yang berhulu di Merapi. “Yang jadi persoalan proses mitigasi itu selama ini berjalan tidak,” ujarnya.

Di luar itu, Halik menyarankan, supaya ada kesepakatan bersama antara Pemkot Jogja dan BBWSO dalam penanganan kejadian bencana, terutama di wilayah sungai.

Menurut dia, sungai yang menjadi kewenangan pemerintah pusat dan Pemkot Jogja sebagai pemilik wilayah harusnya bisa berkoordinasi untuk penanganan bencana lebih cepat.

“Ke depan harusnya ada tim khusus untuk penanganannya, jadi tidak perlu saling tunggu,” pesannya. (pra/ila/ong)

Breaking News