
AKIBAT ANGIN KENCANG: Pohon tumbang di Jalan Suroto, Kotabaru, Jogja. Lalu lintas di sana dialihkan karena kondisi pohon yang melintang di jalan.(HERPRI KARTUN/RADAR JOGJA)
RADARJOGJA.CO.ID – JOGJA – Hujan deras yang melandaJogjakarta kemarin (9/2) menyebabkan puluhan pohon di beberapa titik tumbang. Akibat peristiwa itu, arus lintas di sejumlah jalan dialihkan.
Dari pantauanRadar Jogja,pohon perindang di depan toko buku Toga Mas di Jalan Suroto tercerabut dari akarnya dan nyaris menimpa papan reklame. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Aparat kepolisian, hingga kemarin sore tampak berjaga-jaga melakukan pengalihan arus lalu lintas di jalan tersebut. Jalan ditutup dari arah Stadion Kridosono menuju ke utara. Sebab, kondisi pohon dengan kemiringan 45 derajat tersebut dinilai cukup berbahaya bagi pengendara.
Seorang saksi mata, Riyanto, 49, menuturkan pohon tersebut tumbang akibat terjangan angin yang turun sekitar pukul 16.00. “Tiba-tiba angin kencang disertai suara benda besar jatuh,” jelasnya.
Batang pohon berjenis beringin itu tidak benar-benar jatuh dan melintang di jalan. Akibatnya, lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sempat mengalami kemacetan. Aparat kepolisian dari Polsek Gondokusuman kemudian mengalihkan arus ke jalur pengendara dari arah selatan.
Kepala Pusdalop BPBD DIJ Danang Samsurizal menjelaskan, pohon tumbang terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di DIJ. Tercatat, di Jogja pohon tumbang terjadi di lima titik. Bahkan di Ngabean pohon tumbang menimpa dua tiang listrik dan becak yang terparkir. Sementara di Sleman sembilan titik pohon tumbang menimpa tiga rumah dan memutus jaringan listrik.
Sedangkan di Bantul, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di lima titik yakni di Kecamatan Pundong, Kasihan, Pleret, Imogiri, dan Sewon. “Di Bantul tercatat ada dua korban luka lecet dan sudah terkondisikan,” jelasnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIJ Joko Budiyono menjelaskan, angin hujan disertai angin kencang yang terjadi kemarin merupakan bagian dari puncak musim penghujan yang terjadi pada bulan ini. Tercatat, curah hujan di atas 20 milimeter.
“Dari pantauan satelit sudah diprediksi adanya hujan dengan intensitas lebat yang disertai angin dan petir,” jelas Joko.
Joko menjelaskan, dari pantauan satelit cuaca sore kemarin, terlihat pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah DIJ. Kondisi tersebut masih akan berlangsung selama delapan hari ke depan. “Sampai dengan 15 Februari,” jelasnya.
Prediksi hujan dalam kategori tinggi lebih dari 150 mm berpotensi terjadi di seluruh wilayah DIJ. Sementara kecepatan angin di atas 45 kilometer per jam. “Kondisi tersebut berpotensi terjadinya bencana angin, banjir maupun longsor,” jelasnya.
Sedangkan tinggi gelombang di perairan Selatan Jogjakarta selama seminggu ke depan diprediksi antara 2,5 meter hingga 4 meter. Dengan kondisi cuaca tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan mengantisipasi bencana yang terjadi. (bhn/ila/ong)