
KUNJUNGAN: Dari kiri, Yosephine Carmelita, Yunianto Dwisutono, Eri Susanto, dan Fritqi Suryawan.(Heru Setiyaka/Radar Jogja Online)
JOGJA – Keberadaan Taman Pintar (Tampin) Jogjakarta dikenal di DIJ dan luar Jogjakarta. Bahkan, 90 persen pengunjung didominasi dari luar DIJ.
“Pengunjung terbanyak datang dari Jawa Timur dan Jawa Barat,” kata Kepala Tampin Yunianto Dwisutono saat menerima kunjungan Tim Radar Jogja Online, Kamis (15/9).
Yunianto yang didampingi Analis Hubungan Masyarakat (Humas) Tampin Yosephine Carmelita meneruskan, kunjungan mereka berkat upaya dari pengelola Tampin untuk terus melakukan edukasi dan promosi. Termasuk menggandeng berbagai media yang ada di DIJ dan luar Jogjakarta.
“Kami terus berusaha menggeber dengan edukasi dan promosi. Kami memang berusaha menjaga tingkat kunjungan 1 juta setiap tahun terpenuhi. Di luar itu, kami berusaha wahana yang ada tetap memiliki daya tarik bagi anak-anak,” tegasnya.
Diakui Yunianto, upaya memberikan edukasi dan promosi ke luar Jawa sudah dilakukan. Namun, anak-anak yang menjadi target dari manajemen Tampin biasanya terkendala jarak dan transportasi.
“Calon wisatawan dari luar Jawa biasanya mengeluhkan soal transportasi,” katanya.
Yosephine menambahkan, pengunjung terbagi dalam beberapa kategori. Yakni, anak SMP dan SD yang mendominasi, ditambah mereka yang datang dari TK, PAUD, anak SMA, dan keluarga atau umum.
“Sebanyak 30 persen adalah anak SMP. Tidak mengherankan, dari 50 wahana yang ada, memang lebih difokuskan untuk anak-anak SD dan SMP,” paparnya.
Kepada Tim Radar Jogja Online, Yunianto juga mengapresiasi kunjungan yang dilakukan. Ia mengaku, berkat kerja sama dengan media massa, keberadaan Tampin cukup diakui keberadaannya di DIJ dan luar Jogjakarta.
“Selama ini, kami sudah bekerja sama dengan banyak media,” kata Yunianto.
Penanggung Jawab Radar Jogja Online, Frietqi Suryawan yang datang bersama Heru Setiyaka menegaskan, Radar Jogja Online siap bekerja sama dan bersinergi dengan Tampin. Harapannya, keberadaan tetap diakui dan langgeng sebagai salah satu ikon Kota Jogja.
“Kami siap bekerja sama dan berharap ikon Kota Jogja ini tetap lestari dan dikenal hingga taraf internasional,” janji Fritqi.(eri/hes)