MAGELANG – Polres Magelang Kota telah membentuk enam tim dari 30 anggota untuk melakukan penyelidikan teror penembakan di Jalan Pemuda (Pecinan) Kota Magelang.
Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto mengatakan, selain membentuk tim, pihaknya juga melakukan maping terhadap rentetan korban. “Sampai saat ini ada sembilan korban dan kejadiannya tidak hanya 20 April, namun sejak 6 April,” kata Edi usai memimpin gelar perkara pengungkapan kasus penembakan di Mapolres Magelang Kota, kemarin (24/4).
Pengungkapan kasus tersebut, kata Edi, menjadi prioritas dan atensi pimpinan di samping untuk mengungkap kasus tindak kriminal lain. Kejadian tersebut, baginya merupakan kasus baru. “Motif apa, kita tunggu saja. Maunya pelaku apa akan diketahui setelah tertangkap. Korban sebagian besar wanita dengan luka di daerah pinggul sampai kaki,” ujarnya.
Ia menjelaskan satu korban laki-laki terkena di bagian dada. Dari tembakan tersebut berhasil ditemukan barang bukti berupa peluru gotri. Ini yang menjadi acuan bahwa senapan yang dipakai adalah senapan angin. “Diduga pelaku menggunakan senapan angin seperti senapan untuk berburu,” jelasnya.
Ditambahkannya, dari sejumlah saksi, pihaknya sudah mengantongi informasi terkait arah tembakan, pola dan waktu melakukan tembakan. Pelaku di duga menembak dari arah utara ke selatan. “Ciri-ciri pelaku masih didalami. Kami juga meminta bantuan toko yang memiliki CCTV. Kami juga terus berupaya menggali informasi,” paparnya.
Menurut Edi, tindakan pelaku sudah jelas membuat ketenangan dan kenyamanan orang lain terganggu. Namun, pihaknya mengimbau kepada warga Kota Magelang untuk tetap tenang dengan kejadian tersebut. “Warga terutama yang berada di kawasan tersebut diimbau untuk tidak panik. Sebab, kami menerjukan petugas untuk melakukan patrol,” tegasnya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyayangkan adanya kejadian kasus penembakan tersebut. Menurutnya, para korban adalah orang yang tidak bersalah. Dia pun berharap tidak ada lagi korban dan pelaku segera tertangkap. “Semoga kasus ini segera terungkap dan masyarakat kembali tenang tidak dihantui terror,” kata Sigit kemarin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus penembakan tersebut dilaporkan kepada Polres Magelang Kota pada Rabu (20/4), malam. Ketika itu, ada dua korban yang diduga terkena tembakan yakni karyawan Apotek Enggal, Agustri Purnami, 28, warga Dusun Tegal, Rejopanjang, Ambarawa dan Dwi Mega S, 16, warga Karanggading, Kota Magelang.
Sedangkan korban lainnya, Rini Ambarwati, 34, warga Samban; Khotimah, 20, warga Kalijambe, Purworejo; Maya Sulistiana, 20, warga Transan, Bandongan, Kabupaten Magelang; Retnowati, 19; Imanuela Indah Woro, 17, warga Gang Langgar No 2, Kelurahan Kemirirejo, Kota Magelang. Korban lain identitasnya belum diketahui. (cr1/din)