ADIDAYA PERDANA/RADAR JOGJA
PROTES LAGI: Beberapa warga Salaman ramai-ramai melakukan aksi memancing di kubangan yang ada di jalan yang rusak. Cara ini sebagai bentuk protes atas ketidakpedulian pemerintah dengan membiarkan kerusakan jalan Pangeran Diponegoro di Kecamatan Salaman.
MUNGKID – Protes warga dengan menanam sejumlah pohong pisang di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Salaman tidak mem-buat Pemkab Magelang bergerak. Sejauh ini, jalan itu tetap dibiarkan.Atas sikap pemkab tersebut, kem-bali masyarakat melakukan protes. Kali ini, protes yang dilakukan berbeda. Sejumlah warga Desa Salaman bersama-sama memancing di jalan yang berlubang tersebut. Mereka melakukan, layaknya me-mancing di sungai atau di kolam. Sejumlah orang membawa kail dan pancingnya
Tanpa umpan, sebelumnya, ter-lebih dahulu mereka mengkaitkan pancingnya dengan ikan lele.”Bentuk protes warga terhadap rusaknya jalan yang sudah se-kitar sebulan lebih belum menda-pat tanggapan pemerintah. Semoga cepat mendapat per-hatian,” ungkap Zaenal Arifin, 35, salah seorang warga sekitar lokasi kemarin (27/4).Zaenal yang sehari-hari men-jadi penjual toko kelontong tersebut meneruskan, jalan menuju kawasan wisata Boro-budur mengalami berlubang dengan jumlah banyak. Ini mengakibatkan sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Khusus-nya, pengendara sepeda motor yang hendak menghindari kubangan, namun berbenturan dengan sepeda motor lain.”Ketika malam hari, kasihan pengendara yang melintas me-ngalami kecelakaan. Korban mengalami luka-luka dan ban bocor. Apalagi malam hari minim penerangan,” imbuhnya.Ditambahkan, jalan tersebut pernah ditambal dinas terkait.
Namun, jalan hanya bertahan 2- 3 jam. Kemudian, rusak kem-bali. Ini dinilai memprihatinkan, karena jalur tersebut sebagai jalur pariwisata dunia ke Can-di Borobudur.”Setelah rusak satu bulan lebih, ada 15 – 20 kecelakaan lalu lintas di lokasi kejadian. Ini memba-hayakan. Apalagi saat hujan, lubangnya jalan tidak terlihat, karena tergenang air hujan,” ung-kap Jupriyanto, 52, warga lainnya.Di sekitar lokasi jalan yang rusak, terpampang papan informasi yang menyebutkan jalur tersebut men-jadi tanggung jawab penyedia jasa. Dari papan itu tertulis Pe-merintah Provinsi Jateng Dinas Bina Marga dengan nama kegia-tan peningkatan jalan dan peng-gantian jembatan di wilayah Jateng ruas Jalan Keprekan – Salaman. Masa pekerjaan terhitung dari 10 Maret hingga 6 September 2015 dengan jenis pekerjaan overlay lapis dan target 4 kilometer.
“Merujuk dari papan infor-masi, semestinya pekerjaan ini sudah dilangsungkan 10 Maret lalu. Ini sudah April, kok belum dikerjakan,” kritik Jupriyanto.Staf Seksi Jalan Balai Pelaksa-na Teknis (BPT) Bina Marga Wilayah Magelang Dinas Bina Marga Provinsi Jateng Adi me-nyatakan, proyek perbaikan jalur Salaman sudah diprogram-kan pemerintah. Sesuai rencana, jalur Salaman dilebarkan dari jalur sebelumnya.”Dari Bunderan Salaman ke arah Borobudur sepanjang 4 km ditangani paket pening-katan dari Semarang . Renca-nanya, akan dilebarkan men-jadi 7 meter. Selama masa kontrak, kewenangan ada di kantor pusat Semarang,” katanya. (ady/hes/ong)
Lainnya
Terbaru

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Gaya Pakaian Disorot Netizen, Endah Subekti Tanggapi secara Diplomatis

Kirab Waisak Berlangsung Meriah

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Gaya Pakaian Disorot Netizen, Endah Subekti Tanggapi secara Diplomatis

Kirab Waisak Berlangsung Meriah

Malam Mingguan di Malioboro, Jokowi Bagi-Bagi Amplop ke Pedagang Asongan

Jalan-Jalan di Malioboro, Jokowi Ajak Swafoto Warga dan Wisatawan

War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!

Prawiro Burger Jawa Berbahan Dasar Nabati

Bangga Berangkatkan Umrah Orang Tua

Miliki Fungsi Komunikasi, Sosial hingga Politik

Kunci Suara Ada pada Kualitas Bambu
