JOGJA – Badan Lingkungan Hidup (BLH) DIJ makin menyeriusi program revitalisasi sungai. Khususnya kegiatan-kegiatan ber-orientasi menyelamatkan sungai sebagai sumber kehidupan manusia. “Salah satunya Minggu 29 Maret 2015 (hari ini, red), kami luncurkan kegiatan merti kali,” kata Kepala BLH DIJ Joko Wu-ryantoro, kemarin (28/3).Peluncuran merti ini, kali pertama dilakukan untuk Sungai Winongo. Acara dilakukan pagi ini mulai pukul 7.30 di Pusat Kuliner Niten, Tirtonirmolo, Bantul. Tak jauh dari pusat kuli-ner yang berada di Jalan Bantul itu memang membelah Sungai Winongo.
Menurut Joko, merti kali merupakan ben-tuk kearifan lokal masyarakat dalam me-melihara, menjaga, dan melestarikan su ngai sebagai rasa syukur sungai sebagai salah satu penyokong kegiatan sehari-hari ma-syarakat.Tujuan merti kali, dalam rangka menum-buhkan rasa kebersamaan, kesadaran dan kepedulian masyarakat maupun pemerin-tah dalam memelihara, serta menjaga ke-lestarian sungai. Merti kali berlangsung selama sepuluh bulan, mulai Maret hingga Desember 2015 ini
Sasaran merti kali, sungai-sungai yang melintasi wilayah perkotaan Jogja. Yakni Sungai Winongo, Sungai Code, dan Sungai Gajahwong.”Merti kali ini merupakan ba-gian dari kegiatan dalam rangka mewujudkan restorasi sungai di DIJ ini,” jelas alumnus Fakultas Teknik Arsitektur UGM ini.
Kepala Sub Bidang Pengenda-lian Pencemaran Air, Tanah, dan Bahan Berbahaya Beracun BLH DIJ Reni Anggraeni menamba-hkan, setelah Sungai Winongo, kegiatan serupa dilanjutkan di Sungai Code Minggu (5/4) men-datang. Seminggu berikutnya, Minggu (12/4), giliran Sungai Gajahwong. Untuk menjalankan kegiatan tersebut, BLH mendapatkan alokasi dana keistimewaan (da-nais) DIJ. Tahun ini BLH mem-peroleh danais sebesar Rp 2 miliar. Anggaran tersebut diman-faatkan mendukung kegiatan merti kali yang mengedepankan partisipasi masyarakat, dan kea-rifan lokal.
Dengan latar belakang itu, da-lam setiap kegiatan merti kali, BLH melibatkan sejumlah forum pegiat sungai. Mereka berasal dari Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA), Pemerti Code, For-sidasa Gajahwong, dan aktivis lingkungan lainnya.”Kami juga libatkan unsur per-guruan tinggi, pemerintah dan masyarakat umum lainnya,” im-buh lulusan Fakultas Teknik UPN Veteran Jogja ini.
Sebelum aksi bersih-bersih sungai, BLH mengadakan so-sialisasi dengan berbagai komu-nitas pegiat sungai, masyarakat, dan aparat pemerintah di ting-kat desa dan kelurahan.Selain itu, juga diselenggarakan workshop dengan mengundang perwakilan dari pemprov, pem-kab, dan pemkot se-DIJ, akade-misi, mahasiswa, pelajar, dan LSM. Workshop tersebut diada-kan Jumat (27/3) di kantor BLH.
Masih dalam rangkaian merti kali, juga diadakan Festival Ke-senian Merti Kali di tiga sungai tersebut yang dilengkapi dengan lomba mewarnai atau melukis bagi taman kanak-kanak (TK), siswa SD atau sederajat, penu-lisan esai lingkungan sungai bagi pelajar SMA, SMK dan MA, serta mahasiswa. “Kami juga adakan lomba mancing bagi masyarakat umum,” terangnya. (amd/jko/ong)
Lainnya
Terbaru

Dua Sekolah di Kulonprogo Gelar Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka

YDBA Aktif Bina Perajin Pacul Klaten

Berawal dari Kunjungan Keluarga, Puluhan Santri Terkonfirmasi Positif

Dua Sekolah di Kulonprogo Gelar Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka

YDBA Aktif Bina Perajin Pacul Klaten

Berawal dari Kunjungan Keluarga, Puluhan Santri Terkonfirmasi Positif

Semangat Ikuti KBM Tatap Muka, Prokes Jadi Kunci Utama

5 Persen Siswa Milih KBM Daring, Orangtua Khawatir Paparan Covid-19

JNE Berikan Promo Berlimpah pada Ramadan 2021

Nasib Tak Jelas Guru Bahasa Jawa se-DIJ Wadul Ke Dewan

Prokes Ideal, Pertimbangkan Zonasi Covid-19

Jalani KBM Tatap Muka Percontohan, Evaluasi Dalam 2 Minggu

Realme Hadirkan Teknologi Kamera Canggih dengan realme 8 & 8 Pro
