WAHYU METASARI/RADAR JOGJA
SINERGI: BUMN Marketeers Club (BMC) Jogjakarta kembali digelar di Indische Koffie Benteng Vredebur, kemarin (4/2). Sebagai pembicara yakni dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
JOGJA – BUMN Marketeers Club (BMC) Jogjakarta kem-bali digelar kemarin (4/2). Mengambil lokasi di Indische Koffie Benteng Vredeburg, gelaran ini mengambil tema Sinergi BUMN untuk Kesinambungan dan Efektivitas Pemberdayaan UMKM dan Kesejateraan Ma-syarakat dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Per-sero hadir sebagai host. PT Permodalan Nasional Ma-dani (PNM) Persero memapar-kan program kerja terkait dengan pemberdayaan UMKM. Program yang diselenggarakan sejak tahun 2009 ini berhasil memberdaya-kan kurang lebih 4.000 UMKM. Sementara untuk anggota bi-naan berjumlah 13 ribu.
Executive Vice President PT PNM Arief Mulyadi menjelaskan, untuk memaksimalkan hal ter-sebut, PNM telah memiki se-jumlah program untuk menaik-kan jumlah anggota. Yakni dengan menaikkan besaran pembiaya-an dan mempermudah persya-ratan serta asuransi mikro. “Untuk pembiayaan ada seki-tar Rp 645 miliar. Sedangkan untuk masing-masing UMKM dapat jatah Rp 20 juta hingga Rp 35 juta,” ujarnya. Tak hanya itu, tahun 2015 ini juga mengalakkan kegiatan berupa edukasi kepada ang-gota. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menambah peng-etahuan pelaku usaha agar me-ningkatkan harga jual. “Selama ini kan pelaku UMKM kalau sudah punya satu produk ya sudah satu aja. Padahal jika me-reka mampu berkreasi lebih jauh lagi, mereka dapat berinovasi,” katanya.
Arief mencontohkan pelaku usaha keripik singkong, misalnya. Awalnya, ungkap Arief, sebelum menjadi anggota dia hanya usaha keripik saja, tapi setelah PNM mengadakan pendam-pingan dan pelatihan, pelaku usaha tersebut dapat membuat Nata de Coco. Kepala Cabang PT PNM Jog-jakarta Dhandi Suwandi me-nambahkan, tak hanya pembi-ayaan dan asuransi mikro yang perlu dibenahi oleh PNM. Men-urutnya, sekarang ini modal dan sumber daya manusia (SDM) juga perlu dibenahi.”Jujur untuk saat ini, kami ma-sih kekurangan tenaga kerja. Apalagi untuk memberikan pro-gram seperti pendampingan,” katanya. (cr/ila/ong)

Bisnis