SETIAKY/RADAR JOGJA
INI LHO…: Warga menunjukkan tembok bangunan rumahnya yang mengalami keretakan setelah ada pembangunan Hotel Cordela, kemarin (29/1).
JOGJA – Diduga dampak dari pembangu-nan Hotel Cordela di Jalan Bhayangkara, sejumlah rumah warga di Ngadiwinatan RT 58 RW 12, Ngampilan, Jogja, mengalami re-tak pada bagian tembok. Menurut warga, keretakan dirasakan sejak Desember 2014
Rusdiono, 50, salah seorang warga mengatakan, keretakan tembok rumahnya dirasakan sejak akhir tahun lalu. Kondisi ini cukup membuatnya khawa-tir. Sebab, bangunan rumahnya cukup tua, sehingga retakan itu dikhawatirkan berdampak pada tekstur bangunan rumahnya. “Ada tujuh titik retakan di rumah saya. Takut juga, karena rumah sudah tua,” ujarnya kemarin (29/1).
Tak hanya Rusdiono yang merasakan dampaknya. Patmu-warni, 40, misalnya. Rumahnya yang hanya berjarak 4 meter dari lokasi pembangunan hotel, juga mengalami keretakan di bagian tembok. Ia mengaku ter-ganggu dengan aktivitas alat berat di lokasi pembangunan hotel itu. Masalah ini pernah dikomu-nikasikan dengan pengawas pembangunan dan pekerja pembangunan hotel.
Namun, penjelasan itu tidak cukup men-jawab kekhawatiran masyarakat di sekitar lokasi pembangunan hotel. Menurut mereka, penang-gung jawab proyek sulit ditemui sehingga kegelisahan mereka tak tersampaikan.”Kami sudah kirim surat tem-busan ke Dinas Perizinan, Dinas Ketertiban dan Inspektorat. Be-lum ada tindak lanjut,” kata Koordinator Masyarakat Ngadiwinatan Setiawan.
Terpisah, Forum Pemantau Independen (Forpi) Pakta Integritas Kota Jogja merespons adanya keluhan warga terkait pembangunan hotel. Forpi ke-mudian melakukan peninjauan dilokasi pembangunan hotel. Hal ini bertujuan untuk menge-tahui secara langsung keluhan masyarakat termasuk kondisi di lapangan. “Pembangunan ini sebetulnya sejak Maret 2014 lalu. Sempat dihentikan sementara atas im-bauan lisan wali kota. Namun saat pembangunan kembali dilaksanakan ternyata menim-bulkan kerugian pada warga sekitar baik itu fisik maupun psikologis,” kata Koordinator Forpi Winarta.
Forpi sendiri menemukan ada-nya hal yang sesuai dengan aduan warga. Dengan kondisi ini, pihaknya mendesak Pemkot Jogja dan dinas terkait segera merespons keluhan warga. Ter-masuk memastikan agar proses pembangunan itu tidk merugi-kan warga. (fid/laz/ong)
Lainnya
Terbaru

Untung Besar Jadi Petani Milenial

Terapi Anosmia, Terus Latih Indera Penciuman

Bupati dan Wabup Terlantik Sepakat Tangani Covid-19

Untung Besar Jadi Petani Milenial

Terapi Anosmia, Terus Latih Indera Penciuman

Bupati dan Wabup Terlantik Sepakat Tangani Covid-19

Ini Pesan HB X kepada Bupati-Wakil Bupati yang Dilantik

Polbangtan YoMa Tingkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian

Sunaryanta-Heri Susanto Siapkan Mobil Dinas Militer

Perkuat Pendidikan Vokasi Pertanian, Cetak Petani Milenial

Rangga dan Dave Dirumorkan Balik ke PSS

Pemda Jamin Keamanan Bagi Pengunjuk Rasa.

Sekitar 20 Pengemudi Becak Motor Malioboro,Belum Terdaftar Vaksin
