Pemkab Harus Turun Tangan
MUNGKID – Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Kali-negoro 1, Kecamatan Mertoyudan tidak maksimal karena tidak adanya aliran listrik. Fakta ini tidak banyak diketahui ma-syarakat luas. Padahal, kejadian ini sudah lama.Kondisi tersebut membuat keprihatian masyarakat luas. Mereka berharap Pemkab Magelang cepat turun tangan. Mereka ingin dilakukan pema-sangan listrik secepatnya.Nurido, kepala Dusun Maliyan, Kalinegoro, Mertoyudan menga-ku, sudah memasukkan perma-salahan listrik di SD Negeri Kalinegoro 1 dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes). Penga-juan sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu
Bahkan, lanjut Nurido, sekolah itu juga pernah ditinjau Pemkab Magelang. Namun, hingga kini belum ada realisasi pemasangan aliran listrik.”Terus terang, dalam setiap musren selalu kami sampaikan. Hingga saat ini, belum juga ada tanggapan,” ungkap Nurido ke-marin (12/1).Menurut kadus, pihaknya terus berusaha agar KBM di SDN Kali-negoro 1 sama dengan sekolah lain. Yakni, KBM berjalan dengan adanya aliran listrik.”Kami terus berusaha. Semo-ga saja dengan diberitakan (di-korankan), ada tindaklanjut. Kasihan anak-anak. Mereka tidak bisa menikmati kemajuan teknologi, seperti komputer,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Magelang Yogyo Susaptoyono prihatin atas kondisi tersebut. Ia mengaku kaget dan tidak habis pikir, ke-napa masih ada gedung sekola-han yang belum berlistrik di Kabupaten Magelang. Padahal, lokasinya dekat dengan perkam-pungan dan juga tiang listrik.”Bisa dibayangkan, yang dekat saja seperti ini. Bagaimana yang jauh-jauh,” kritik Yogyo.
Yogyo heran atas kejadian ini. Apalagi, sekolah berstatus ne-geri itu tanpa adanya aliran listrik. Kejadian ini bukan reka-saya , di tengah kemajuan zaman seperti saat ini.Padahal, lokasi SD termasuk mudah dijangkau dan dekat perkampungan warga. Di sisi lain, Kecamatan Mertoyudan merupakan salah satu kecama-tan yang berdekatan dengan wilayah perkotaan.”Kenapa ini bisa terjadi. Apa-lagi di era seperti saat ini. Lo-kasi sekolahan dekat dengan perkampungan warga dan mu-dah dijangkau,” imbuhnya.
Dijelaskan, listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar ma-nusia. Dengan kondisi ini, ia mempertanyakan kinerja PLN. Perusahaan plat merah peny-edia listrik ini dinilai tidak mela-kukan tugasnya dengan baik. Ini terbukti dengan adanya SDN Kalinegoro 1 yang tanpa aliran listrik.
Politikus PKB ini menegarai, prestasi sekolah tersebut juga tidak bisa maksimal. Karena, kebutuhan pokonya tidak bisa tersedia maksimal.”Kalau seperti ini, terlalu jauh bicara kualitas pendidikan. Sece-patnya, kami akan panggil Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Disdikpora). Kemana saja mereka selama ini,” tegasnya.
Sementara itu, Supervisor Tek-nik PLN Rayon Magelang Kota Andi Kurniawan mengatakan, akan mengecek ke Kecamatan Mertoyudan, terkait permasa-lahan di SDN Kalinegoro 1 itu. Wilayah Kecamatan Mertoyudan merupakan bagian dari wilayah koordinasi. Andi belum memastikan, ka-pan waktu SDN tersebut mengaju-kan pemasangan aliran listrik ke PLN. Mengingat, cukup banyak yang mengajukan diri untuk pemasangan aliran listrik.”Banyak sekali perluasan-perluasan. Kami lihat dulu nanti, karena tidak hafal se-muanya,” ungkap Andi.
Menurut Andi, bisa saja belum adanya aliran listrik itu karena minimnya tiang listrik di sekitar lokasi. Atau masih perlu adanya penambahan tiang listrik.”Misal saja perlu penamba-han tiang listrik. Kalau per-mohonan pemasangan 150 VA, belum bisa masuk. Tapi yang pasti nanti kami cek dulu. Saya akan ke Mertoyudan,” janji-nya. (ady/hes/ong)