RADAR JOGJA FILE
BERSIH INDAH:Malioboro yang setiap hari dibanjiri wisatawan sudah seharusnya terdapat banyak tempat sampah
MALIOBORO sampai saat ini masih men-jadi ikon pariwisata. Ini menjadikan jalan yang panjangnya tak sampai satu kilo me-ter itu selalu ramai pengunjung. Ini terjadi hampir setiap hari. Akibatnya, wisatawan yang berlalu lalang di Malio-boro pun menyisakan sampah. Sebab, jumlah kotak sampah di sana memang tak representatif. “Jumlahnya masih kurang,” tandas Purwandari, Ketua Badan Keswa-dayaan Masyarakat (BKM) Sosromenduran, Gedongtengen, kemarin (5/11).
Ipung, sapaan akrabnya, menjelaskan, kekurangan tong sampah ini terasakan betul. Wisatawan yang berjalan di Malio-boro kerap memilih membawa sampah. “Ini kan nggak lucu kalau harus membawa sampah sampai bus,” sesalnya. Masalah sampah ini, kata Ipung, sudah ke-rap mereka sampaikan ke pemkot. Dari mu-lai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro sampai ke Badan Lingkungan Hidup (BLH). “Tapi, ya seperti itu responnya,” lanjutnya.
Tak hanya jumlah tong sampah yang ku-rang. Ipung menyebut, tong sampah yang ada juga tak representatif. Sebab, tak langs-ung memilah sampah. “Buat yang besar, desainnya menarik dan banyak,” usulnya. Ia mencontohkan seperti di negeri tetangga Singapura atau Malaysia. Kedua negara ber-batasan langsung itu pengelolaan sampah telah dilakukan dengan baik. “Kalau buang sampah sembarangan di denda,” katanya.(eri/laz/ong)
Lainnya
Terbaru

Ide Menu Sarapan yang Nggak Pakai Ribet

Nuke Tinggalkan BPJ

Raffi Angga Nyeberang ke PSS

KIPI, Satu Orang Dirujuk ke RS

Makin Pedas, Rawit Merah Tembus Rp 95 Ribu Per Kg

Tujuh JPT Kosong, Pengisian Tunggu Mendagri

Dewan Dorong Juli Sekolah Tatap Muka

Lantik 10 Pejabat, Sisakan 11 Jabatan Lowong

BPKB Palsu Lolos, Terima Rp 300 Juta

Ingin Bawa Penonton dalam Suasana Optimisme
