Menyusul Sanksi untuk Empat Pemain PSGC
SLEMAN-Jalan lapang mulai terhampar di depan PSS Sleman dalam upaya meraih tiket semifinal. Usai menahan imbang PSIS Semarang di Stadion Jatidiri Sabtu (4/10) lalu, secara matematis tim berjuluk Super Elang Jawa ini cukup menyapu bersih seluruh laga kandang demi melaju ke empat besar.
Misi menang 100 persen di pertandingan kandang bakal dimulai Rabu (8/10) besok. Ada pun lawan yang dihadapi ialah klub asal Jawa Barat (Jabar), PSGC Ciamis.
Selain memiliki rekor kandang bagus, PSS patut semringah jika melihat keadaan internal PSGC saat ini. Hingga Divisi Utama 2014 berakhir, Laskar Galuh-julukan PSGC tidak akan diperkuat empat pemain andalannya, Emile Linkers, Alessandro Altobelli, M Arozi, dan Eko Prasetio. Keempat pemain ini mendapat sanksi larangan bermain setahun dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena terlibat dalam keributan pada laga antara PSGC v Persis Solo pada babak 16 Besar Grup K.
Keempat pemain ini sudah absen pada laga perdana Delapan Besar Grup N kontra Persiwa Wamena Sabtu lalu. Menanggapi hall ini, Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Supardjiono mengatakan ini merupakan berkah bagi PSS. Terlebih lagi dari keempat pemain ini dua pemain asing PSGC terdapat di dalamnya.
“Kedua pemain asing yang mereka miliki ini sangat berbahaya. Linkers yang sebenarnya pernah kami tolak saat seleksi di PSS menjelma menjadi pemain berbahaya di sana. Setengah kekuatan mereka boleh dibilang berkurang,” ucap pengusaha kontraktor tersebut.
Selain laga kandang, absennya empat pemain ini juga bakal menguntungkan PSS saat gentian bertandang ke Stadion Galuh 22 Oktober nanti. Untuk itu impian merebut tiga angka di Ciamis terbuka lebar
“Ya, peluang kami menang di CIamis juga terbuka lebar kalau seperti ini. Ya semoga saja keuntungan ini bisa dimanfaatkan betul oleh PSS,” jelasnya.
Namun yang perlu diingat, tanpa keempat pemain tersebut nyatanya PSGC sukses menang 2-0 dari Persiwa. Menurut Asisten Pelatih PSS Edi Broto, ini membuktikan kalau Anang Hadi dkk pantang untuk menyepelekan kekuatan PSGC.
Senada dengan Pardji, Edi juga mengakui kalau tanpa Linkers dkk misi PSS mempecundangi PSGC baik kandang maupun tandang bakal lebih mudah. Edi melihat, empat pemain yang terhukum ini memang memiliki kontribusi besar membawa PSGC mencapai big eight.
“Menurut saya tanpa empat pemain ini semua menjadi lebih mudah. Namun anak-anak juga tidak boleh jemawa juga. Sebab tanpa empat pemain terhukum ini PSGC mampu menang pada laga perdana lawan Persiwa,” jelasnya,
Absennya Linkers juga membuat reuni dirinya dengan mantan rekan setimnya di PSIM Jogja Kristian Adelmund batal. Padahal kedua pertemuan kedua pemain ini cukup ditunggu mengingat saat bermain di PSIM, kedua pria Belanda ini sangat kompak sebagai kombinasi gelandang-penyerang.
Nah kebetulan Adelmund juga kembali diragukan tampil pada laga Rabu besok. Saat bermain di Stadion Jatidiri terlihat cedera engkel Adelmund kumat.
Di bagian lain, demi mencegah terjadinya hukuman denda terhadap PSS, pihak panpel berjanji untuk memperketat sweeping suporter. Jika nantinya masih ada red flare yang lolos Sekretaris Panpel PSS Edyanto berharap suporter sadar untuk menyalakan benda tersebut saat wasit dan Pengawas Pertandingan (PP) sudah meninggalkan lapangan. (nes/din)