Badingah Segera Temui Sultan
WONOSARI – Konflik yang berke-panjangan terkait pengelolaan Goa Pindul, segera berakhir. Ini menyu-sul kesanggupan Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Gunungkidul un tuk membeli objek wisata yang se dang naik daun di Ko ta Gaplek ter sebut.Bupati Gunungkidul Badingah me nuturkan, pihaknya terus ber-upaya mencari formula terbaik ter kait polemik Goa Pindul yang ber ada di Desa Bejiharjo, Kecama-tan Karangmojo, itu. Setelah bebe-rapa jurus tidak mampu meredam kon flik, pemerintah berencana mem beli tanah Goa Pindul.”Semua pengelola, (di luar Atiek Damayanti) sudah mempersilakan untuk dibeli pemkab. Tanah Goa Pin-dul siap kami beli,” kata Bupati Gunung-kidul Badingah, kemarin (30/9).
Menurut Badingah, wacana pembe-lian Goa Pindul sudah sangat serius. Anggaran yang akan digunakan un-tuk pembebasan lahan, diambil dari banyak sumber. Misalnya Ang-garan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan anggaran dari provinsi. “Bisa juga diambil dari dana keisti-mewaan (danais),” ucapnya. Namun demikain, untuk tahap awal, pihanya belum mau berbicara menge-nai nominal rupiah yang dibutuhkan. Hanya dipastikan, bahwa uang untuk pembelian Goa Pindul pasti ada, berapa pun jumlahnya. “Sekarang kami belum bicara berapa duit. Kami baru mengirim surat ke gubernur untuk audiensi dengan muspida provinsi,” tandasnya.
Untuk kepentingan tersebut, bu-pati juga mengaku sedang meng-agendakan pertemuan dengan Sri Sultan HB X, baik sebagai Gubernur DIJ maupun sebagai Raja Keraton Jogjakarta. Dalam hal ini, Sultan akan diminta sebagai fasilisator. “Kenapa harus beliau (Sultan), karena kita tahu, bahwa mulut Goa Pindul itu juga milik Sultan, di situ statusnya adalah tanah Sultan Ground (SG),” ujarnya.
Untuk tahap awal, direncanakan pertemuan hanya antara pemkab dan pemprov DIJ, dalam hal ini pihak pengelola tidak dilibatkan.Terpisah, pengelola Goa Pindul dari kubu Atiek Damayanti menang-gapi rencana pemkab itu dengan tertawa. Manajer Atiek, Dadang Is-kandar, dengan tegas menjawab Goa Pindul tidak akan dijual.
“Pemkab itu jangan sok-sokan. Mau beli Goa Pindul, uang dari ma na? Dari danais, tidak usah re-pot-repot. Lebih baik danais digu-nakan untuk kepentingan lain yang lebih penting,” katanya.Menurut dia, Atiek Damayanti tidak butuh uang. Bahkan Dadang sesum-bar, uang Atiek Damayanti sudah sangat banyak. Bahkan, katanya, sekalipun harta kekayaan bupati, wabup dan pejabat pemkab lainnya digabung menjadi satu, jumlah uangnya tak bisa menyamai harta milik kliennya (Atiek Damayanti).”Sekarang pemkab berniat mem-beli. Lalu Sultan (gubernur) mau memediasi. Itu sudah terlambat. Kemana saja selama ini, dulu ke-tika kami membuat surat terbuka tak ditanggapi,” ujar Dadang.
Namun begitu, jika nanti pihaknya dilibatkan dalam pertemuan dengan Sultan, akan datang memenuhi undangan. Hanya saja, kehadiran-nya bersama kubu Atiek tidak di-perlukan, jika saja materi pembi-caraannya tidak jelas jeluntrungnya.”Perlu dicatat, kasus hukum uang kini berjalan harus ditegakkan. Siapa yang bersalah, harus dihukum sesuai dengan aturan,” ucapnya.Di lain pihak, Dadang mengapre-siasi langkah kepolisian Polres Gunungkidul berkenaan dengan penetapan Bagyo (pengelola dari Pokdarwis Dewa Bejo) sebagai ter-sangka. Namun, dadang berharap, proses hukum jangan hanya ber-henti sampai di situ. (gun/jko/gp)