JOGJA – Dukungan terhadap gerakan Jogja Bersih Vandalisme yang dideklarasikan pertengahan Maret lalu terus mengalir. Sebagai tindak lanjut dari deklarasi itu, Forum Komunikasi Pelajar SMA/SMK se-Kota Jogja menggelar aksi bersih-bersih vandalisme serentak di 14 kecamatan di Kota Jogja. Kegiatan Jumat Bersih itu melibatkan sekitar 400 pelajar. Itu sebagai komitmen mewujudkan Kota Jogja yang tetap bersih, indah, dan nyaman.Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti mengharapkan kegiatan Jumat Bersih yang diadakan setiap dua minggu sekali ini bisa dimulai dari sekolah-sekolah. HS berharap semua sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menegah atas sebagai tempat kegiatan belajar bisa bersih dari aksi corat-coret.
“Saya minta aksi bersih-bersih vandalisme ini bisa dimulai dari sekolah masing-masing dan kemudian ke lingkungan sekitar,” terang HS ketika melepas peserta kegiatan Jumat Bersih oleh pelajar tingkat menengah se-Kota Jogja kemarin (20/6).Berawal dari sekolah yang bersih, terang HS, nantinya juga akan terwujud kota yang bersih. Bahkan, dia akan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Jogja mendorong semua sekolah untuk menjaga lingkungan sekolah agar bersih dari aksi corat-coret. Disdik juga diminta terus mengawal untuk memastikan semua sekolah bebas vandalisme. “Kalau perlu saya keluarkan surat edaran wali kota supaya sekolah dari SD hingga SMA di Kota Jogja bersih dari vandalisme,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, HS kembali menegaskan yang dibersihkan adalah corat-coret saja. Sementara untuk street art maupun mural tetap dipertahankan karena hal itu berbeda dengan vandalisme.Menurut dia, hal itu perlu ditegaskan kembali karena sempat muncul informasi yang menyebutkan Pemkot Jogja juga akan membersihkan karya street art dan mural. “Cuma corat-coret vandalisme yang kita bersihkan,” jelasnya. HS menambahkan, ke depan pemkot Jogja juga akan memfasilitasi tempat khusus sebagai ruang berekspresi. “Tapi yang penting sekarang bersih dulu,” tegasnya.HS berharap melalui deklarasi dan aksi nyata pembersihan vandalisme oleh para pelajar tersebut nantinya bisa menginspirasi warga lain untuk ikut serta. Warga juga diharapkan berpartisipasi dalam upaya pembersihan vandalisme dan menjaga kebersihan kota.
Staf Pendidikan Menengah Disdik Kota Jogja Sudarmaji menambahkan, Forum Komunikasi Pelajar SMA/SMK se-Kota Jogja tersebut merupakan gabungan alumnus workshop yang diadakan lembaganya untuk meningkatkan wawsan kebangsaan. Setiap sekolah menengah diminta mengirimkan empat pelajar untuk mengikuti workshop tersebut. “Tujuannya memang untuk mencegah aksi tawuran, vandalism, dan kegiatan anarkistis lainnya,” terang dia.Dalam kegiatan bersih-bersih vandalisme, para pelajar dilibatkan untuk mengecat ulang tembok-tembok di kota yang terdapat coret-coretan. Menurut dia, dengan pelibatan langsung pelajar dari berbagai sekolah itu diharapkan dapat berdampak mengurangi tawuran pelajar atau geng sekolah.
Menruutnya, workshop itu bermanfaat untuk mencegah tindak anarkistis pelajar. Itu tecermin dari berkurangnya aksi kekerasan yang melibatkan pelajar. “Para pelajar yang sebelumnya berseberangan akhirnya bisa mencair dan berbaur,” ujarnya. (pra/amd)
Lainnya
Terbaru

Sandiaga Uno Sebut Fashion di Pantai Layak Diangkat jadi Even Nasional

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Gaya Pakaian Disorot Netizen, Endah Subekti Tanggapi secara Diplomatis

Sandiaga Uno Sebut Fashion di Pantai Layak Diangkat jadi Even Nasional

Kota Jogja Mencekam, Tawuran Warga Terjadi di Seputaran Ruas Arteri Kota

Gaya Pakaian Disorot Netizen, Endah Subekti Tanggapi secara Diplomatis

Kirab Waisak Berlangsung Meriah

Malam Mingguan di Malioboro, Jokowi Bagi-Bagi Amplop ke Pedagang Asongan

Jalan-Jalan di Malioboro, Jokowi Ajak Swafoto Warga dan Wisatawan

War Tiket Indonesia vs Argentina Mulai 5 Juni, Bisa Bayar Pakai BRImo!

Prawiro Burger Jawa Berbahan Dasar Nabati

Bangga Berangkatkan Umrah Orang Tua

Miliki Fungsi Komunikasi, Sosial hingga Politik
