JOGJA – Jumlah penumpang transportasi darat, kereta api, relatif stabil meski berbarengan dengan pelaksanaan coblosan Pemilu legislatif (Pileg) kemarin (9/4). Berdasarkan data di Kantor Daerah operasional (Daops) VI Jogja, tingkat keterisian kursi kereta tidak mengalami peningkatan signifikan.
Manajer Humas Daops VI Jogjakarta Bambang S Prayitno mengatakan untuk okupansi terkait dengan pemilu, okupansi KA tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Rata-rata okupansi dibawah 70 persen.
“Hanya beberapa KA yang menunjukkan okupansi diatas itu. Yakni KA Sancaka Sore tujuan Surabaya menunjukkan okupansi 90 persen dan KA ekonomi AC Progo relasi Lempuyangan-Pasar Senen dan KA ekonomi AC Bengawan relasi Purwosari-Tanjung Priuk okupansinya 100 persen,” terangnya.
Menurutnya untuk KA jarak jauh tidak terlalu terlihat terjadi peningkatan penumpang. Waktu libur yang hanya satu hari, jelas dia, dimungkinkan membuat warga yang tinggal di luar daerah enggan untuk pulang atau liburan. “Memang relatif stabil dibandingkan hari biasa,” jelasnya.
Sementara itu, terkait dengan jalur KA yang mengalami longsor di wilayah Tasikmalaya sejak Jumat (4/4), setelah dilakukan perbaikan sudah bisa dilalui oleh KA. Meskipun demikian, terang dia, untuk keamanan pada jalur tersebut masih dijaga dan diawasi oleh petugas dan kecepatan masih dibatasi 5km per jam.
Terkait dengan selesainya perbaikan jalur tersebut, KA di Daops VI Jogja dan KA keberangkatan dari Surabaya, Solo dan Jogjakarta tujuan Bandung sudah tidak memutar lagi lewat utara. Sebelumnya harus melalui Purwokerto-Cirebon-Cikampek baru ke Bandung.
“Sudah normal seperti sebelumnya, meski di lokasi kejadian perjalanan kereta masih harus diperlambat,” ungkapnya. (pra/ila)

Breaking News