MAGELANG – Pemkot Magelang serius menggarap pasar lokal untuk memperkuat daya saing produk usaha mikro kecil menengah (UMKM). Agar mampu bersaing di era masyarakat ekonomi Asean (MEA).
Dalam rangka pengembangan potensi produk khas, Badan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang menggelar “Kedu Expo 2016”. Pameran produk usaha kecil itu melibatkan sedikitnya 160 pelaku usaha kecil. Tak hanya dari Magelang, tapi dari sebagian besar daerah di bekas Karisidenan Kedu turut terlibat. Kecuali, Temanggung, Kabupaten Magelang, dan Purworejo. Pameran digelar hingga 2 Mei.
“Tujuan inti acara ini untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, sehingga bisa tercipta kemandirian ekonomi,” ujar Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Suparno disela pembukaan pameran di Gedung Tri Bakti Kota Magelang kemarin (28/4).
Joko menegaskan perlunya peran pemerintah terus mempromosikan produk UMKM.
Dia menuturkan, produk-produk yang dihasilkan masyarakat penting terus dipromosikan. Lebih dari itu, melalui pameran, para pengusaha bisa bertransaksi langsung dengan konsumen, baik dalam skala kecil maupun partai besar.
Turut terlibat dalam pameran sebanyak tujuh kementerian. Antara lain, Kemenpora, Koperasi dan UKM, Perdagangan, Perindustrian, Pekerjaan Umum, Pendidikan dan Kebudayaan, dan Komunikasi Informasi. “Target kami pameran dikunjungi 10 ribu pengunjung per hari,” katanya.
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menegaskan bahwa produk lokal tak kalah bersaing dengan produk mancanegara. Produk lokal pun dinilai siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan era globalisasi.
“Produk kita tidak kalah dan siap bersaing di MEA. Saat Inacraft di Jakarta, produk lokal Boyolali dan Bali justru paling menarik perhatian pengunjung sehingga banyak dipesan. Produk kerajinan kerang Kota Magelang juga ikut dilirik banyak daerah dan negara. Bahkan, makin sering ekspor ke Eropa,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Forum for Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Kota Magelang Edi Sutrisno mengatakan bahwa saat ini produk UMKM telah memberi kontribusi cukup besar bagi Produk domestik regional bruto (PDRB) nasional. Sumbangan UMKM mencapai 53,13 persen dari total PDRB.
Kendati demikian, Edi mengingatkan, pelaku UMKM agar tetap menjaga sinergitas. Terutama untuk menjawab tantangan penguasaan bisnis e-commerse .(cr1/yog)