
BARANG BUKTI: Barang bukti berupa miras, narkotika, petasan, dan knalpot brong dimusnahkan di Lapangan Paseban (20/3).(IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Polres Bantul musnahkan ribuan barang bukti penyakit masyarakat (pekat) kemarin (20/3). Berupa minuman keras (miras), narkotika, hingga petasan siap ledak hasil dari operasi kepolisian di Bantul.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan merinci, miras yang dimusnahkan mencapai 3.000 botol dari berbagai merek. Sedangkan obat-obatan terlarang sebanyak 10.000 butir, dan beberapa ikat ganja.
Selain itu, 300 buah petasan siap ledak ikut dimusnahkan. Begitu pula dengan senjata tajam barang bukti kejahatan jalanan. Sebanyak 700 buah knalpot brong juga ikut dihancurkan.
Menurut Ihsan, kegiatan pemusnahan dilakukan sebagai bentuk pengamanan menjelang Ramadan. “Harapannya selama Ramadan, nanti masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk,” ujar Ihsan di Lapangan Paseban.
Dalam kegiatan pemusnahan itu, juga dilakukan deklarasi pelajar menolak geng sekolah dan tawuran dengan mengajak siswa-siswi dari jenjang SD hingga SMA sederajat. Ihsan ingin, para siswa bisa lebih paham dengan peraturan hukum yang berlaku. Sehingga mereka terhindar dari tindak kriminal berupa kejahatan jalanan dan tawuran.
Menurutnya, deklarasi tersebut juga merupakan salah satu upaya dari Polres Bantul untuk menyelamatkan masa depan para pelajar di Bumi Projotamansari. Karena jika sudah terlibat tindak kriminal, maka akan berdampak bagi masa depan. Seperti akan kesulitan untuk mencari pekerjaan. “Bagi pelajar yang terlibat kejahatan jalanan dan tawuran hanya ada tiga pilihannya. Yakni meninggal, rumah sakit, atau penjara,” pesan Ihsan.
Sementara itu, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo menambahkan, pemkab terus bersinergi dengan kepolisian agar kejahatan jalanan, geng sekolah, hingga penyalahgunaan narkoba dan miras bisa diantisipasi di kalangan pelajar. Dia pun mengimbau agar masyarakat bisa bekerja sama dengan forkompimda.
Sehingga anak-anak tidak terlibat tindakan kriminal yang dapat merugikan diri mereka sendiri maupun orang lain. “Memasuki bulan Ramadan ini kami juga berkoordinasi disdikpora untuk membuat terobosan kegiatan positif bagi para pelajar di Bantul,” tandas Joko. (inu/eno)