
WILAYAH BERSIH: Suasana sosialisasi Gerbang Mawar Asri di Padukuhan Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul pada (20/3).(IWAN NURWANTO/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kalurahan Bangunharjo, Sewon, Bantul berkomitmen untuk memilah dan memanfaatkan sampah. Hal itu diwujudkan dengan Gerakan Bangunharjo Makaryone Warga Agawe Sehat, Resik, Indah(Gerbang Mawar Asri). Dimulai dari Padukuhan Semail pada Minggu (19/3) kemarin, progam itu dicanangkan bisa berkembang di 17 padukuhan lain di wilayah tersebut.
Lurah Bangunharjo Nur Hidayat mengatakan, Gerbang Mawar Asri merupakan salah satu gerakan dari pihaknya untuk mewujudkan pemilahan sampah dari level paling bawah. Juga sebagai upaya untuk menyikapi tingginya produksi sampah di Bangunharjo yang bisa mencapai 20 ton perhari. “Gerbang Mawar Asri adalah semboyan kami, dengan harapan Bangunharjo bisa menjadi penggerak dalam mewujudkan pemilahan sampah,” ujar Nur disela sosialisasi program tersebut.
Dalam menjalankan komitmen Gerbang Mawar Asri, kalurahan Bangunharjo juga mendapat pendampingan dari Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pilah Berkah Imogiri. Kelompok tersebut akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa memiliki gambaran dalam mengelola dan mengolah sampah dari rumah tangga.
Selain mendapat pendampingan, lanjut Nur, masyarakat juga akan diberi pelatihan untuk membuat komposter dari sampah organik. Komposter itu nantinya menjadi pupuk alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyuburkan tanaman di tengah sulitnya mendapatkan pupuk bersubsidi. “Komposter ini jika dikelola dengan baik akan jadi pupuk alternatif bagi petani kita. Apalagi kualitas pupuk organik lebih baik daripada pupuk kimia,” katanya.
Ketua KSM Pilah Berkah Yekti Murwani menyampaikan, pendampingan terhadap warga Padukuhan Semail sudah berjalan tiga bulan. Pelatihan yang diberikan mulai dari tahap memilah sampah untuk kemudian dijual ke pelapak.
Lalu pengolahan sampah organik diolah menjadi komposter dan pengolahan sampah anorganik menjadi berbagai kerajinan. “Dengan adanya pendampingan yang kami berikan, masyarakat mulai memahami ternyata sampah yang selama ini dibuang banyak manfaatnya dan menambah nilai ekonomis,” terang Yekti. (inu/bah)