RADAR JOGJA – Misi Pemkab Bantul untuk menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau jaringan kota kreatif dunia di tahun ini terganjal satu hal. Yakni kurangnya ketersediaan bahan baku untuk sektor kerajinan. Sedangkan Bantul ingin meraih bidang craft (kerajinan) dan folk art (kesenian rakyat) pada UCCN tahun depan.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, untuk menyelesaikan masalah itu, Pemkab Bantul akan menggandeng daerah lain di Indonesia. Agar bisa menjadi penyedia bahan baku bagi para perajin di Bantul. Khususnya bahan baku tanah liat untuk sektor kerajinan gerabah, bahan baku kulit untuk kerajinan kulit, serta bahan baku enceng gondok dan serat abaka untuk kerajinan home decor.

Halim menilai, adanya kerja sama Bantul dengan daerah lain itu juga diharapkan dapat membentuk ekosistem industri kreatif di Indonesia. Sehingga kemudian daerah lain pun bisa bersama-sama berkembang pada sektor tersebut dan bersaing di kancah internasional.

“Dengan seminar nasional kami ingin mengajak kolaborasi dengan daerah lain. Karena itu tadi saya sampaikan ada problem-problem pada industri kreatif kita (di Bantul, Red), kita ini tidak punya bahan baku,” ujar Halim usai mengisi Seminar Nasional Bantul Menuju Kota Kreatif UCCN 2023 kemarin (13/3).

Lebih lanjut, orang nomor satu di Bantul itu juga menyampaikan, dalam upaya menuju UCCN di bidang craft and folk art itu, pemkab juga telah mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Sehinggaa dia pun turut mengajak masyarakat, khususnya pelaku usaha kreatif di Bantul bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Halim menilai, sektor ekonomi kreatif juga menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar untuk masyarakat. Selain itu, selama lima tahun terakhir, transaksi ekspor di industri kreatif dari Bantul mencapai Rp 9,5 triliun. “Craft dari Bantul rutin diekspor ke mancanegara terutama Eropa, Amerika, dan Australia. 2021 kemarin nilainya bahkan mencapai Rp 2,33 triliun, kurang lebih sama dengan APBD Kabupaten Bantul,” beber Halim.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo pun mengaku, dinasnya terus mendorong pelaku ekonomi kreatif bisa naik kelas. Salah satunya melalui pelatihan pitching agar produk yang dihasilkan oleh para pelaku industri kreatif di Bantul lebih layak untuk diekspor. “Kualitas kita coba tingkatkan,” ucap Kwintarto.

Turut hadir secara virtual Menparekraf Sandiaga Uno. Dia pun turut mengapresiasi dan mendukung Bantul maju dalam UCCN. Sandi berharap dari seminar nasional tersebut, Bantul bisa lebih menguatkan jejaring antar-stakeholder. Serta berkontribusi di tingkat global. “Saya harapkan kesuksesan juga untuk seluruh aktor ekonomi kreatif di Kabupaten Bantul,” katanya. (inu/eno)

Bantul