RADAR JOGJA – Perilaku Anton Sumartono warga Srandakan, Bantul ini memang tak patut ditiru. Meski sudah tergolong mapan dan memiliki mobil pribadi, pria 51 tahun itu masih sering mengutil di swalayan. Barang-barang hasil curiannya pun ia jual kembali di toko kelontong miliknya.

Kapolsek Kasihan AKP Nandang Rochman mengatakan, Anton terhitung sudah lima kali melakukan kejahatan mencuri swalayan. Ia tertangkap setelah diteriaki maling lantaran ketahuan mengutil di salah satu swalayan di wilayah Tamantirto, Kasihan pada Selasa (7/3) lalu.

Dalam penangkapan tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa 34 botol sampo berbagai merek, 23 potong bra, dua buah jas hujan, dua buah kain batik, serta dua buah kecap sachet berukuran besar. Barang-barang tersebut disimpan dalam mobil pribadinya, Honda Jazz RS.

Dari hasil interogasi polisi, lanjut Rochman, barang-barang curian tersebut rencananya akan dijual kembali di toko kelontong miliknya di Srandakan. Akibat perbuatan tersangka pihak swalayan diketahui merugi sampai jutaan rupiah. “Jadi istilahnya tersangka ini alasannya tidak memilik modal kulakan, kemudian melakukan kulakan gratis dengan mencuri di swalayan,” ujar Kapolsek saat ditemui, kemarin (10/3).

Kemudian dari hasil pengembangan kasus oleh polisi, diketahui tersangka sudah melakukan kejahatannya sebanyak lima kali. Ia pun tak sendiri, karena satu tersangka lain sampai saat ini masih dalam pencarian pihak kepolisian.

Untuk melakukan aksinya, beber Rochman, pelaku juga menggunakan pakaian khusus yang memiliki banyak kantong. Barang-barang tersebut dimasukkan dalam kantong agar tidak ketahuan oleh karyawan swalayan. “Atas perbuatannya tersangka kami beratkan Pasal 363 dan Pasal 362 tentang pencurian dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara,” sambung Kapolsek.

Sementara itu, Anton Sumartono berdalih terpaksa melakukan pencurian di swalayan karena kekurangan modal untuk mengisi dagangan di toko kelontongnya. Selain itu, dengan mencuri, keuntungan yang didapatkan dari usahanya tersebut juga lebih banyak. “Kalau mencuri itu kan tanpa modal, jadi untungnya lebih banyak,” ucap Anton singkat. (inu/bah)

Bantul