RADAR JOGJA – Pemkab Bantul resmi merampungkan pembangunan gedung Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) kemarin (2/2). Proyek yang menelan anggaran hingga Rp 6,2 miliar itu diproyeksikan menjadi penyedia layanan tes laboratorium bagi masyarakat. Mulai dari pemeriksaan kualitas air minum hingga darah dan urine.

Sekretaris Dinas Kesehatan Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan, Labkesda Bantul dulunya bernama Laboratorium Kesehatan Air. Laboratorium tersebut sempat menjadi pusat skrining saat pandemi Covid-19. Kemudian seiring waktu berjalan laboratorium tersebut pun dikembangkan dan kini resmi menjadi Labkesda Bantul.

Agus menerangkan, layanan yang diberikan oleh labkesda tentunya berkaitan dengan berbagai pemeriksaan laboratorium. Meliputi pemeriksaan kualitas lingkungan berupa air bersih, pemeriksaan urine dan darah, hingga pemeriksaan kualitas makanan dan minuman.

“Dengan adanya labkesda ini, harapannya dapat menambah layanan kepada masyarakat terkait pemeriksaan air dan makanan, kesehatan, serta membantu tugas puskesmas,” ujar Agus disela peresmian Labkesda Bantul, kemarin (2/2).

Lebih lanjut, anggaran pembangunan Labkesda Bantul sendiri menghabiskan dana sebesar Rp 6,2 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022. Secara fisik gedung laboratorium tersebut memiliki luas 240 meter persegi dengan dua lantai bangunan.

Untuk operasional laboratoriumnya, Agus menyebut akan dikelola langsung oleh Dinas Kesehatan Bantul. Termasuk penyediaan sumber daya manusianya. Namun berkaitan dengan tarif pelayanan, ia mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu peraturan daerah serta keputusan bupati. “Untuk tarif pelayanan kami masih menunggu perda retribusi,” katanya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, bahwa saat pandemi Covid-19 Labkesda memang mempunyai peran sangat penting. Ia pun berharap dengan sudah adanya penambahan fasilitas di gedung tersebut. Hal itu bisa menjadi upaya antisipasi dari pemerintah untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

“Intinya sedia payung sebelum hujan, karena labkesda ini masih bisa dikembangkan lebih jauh untuk mengetahui kondisi kesehatan masyarakat dan kondisi lingkungan kita,” ungkap Halim. (inu/bah)

Bantul