RADAR JOGJA – Terus berkembangnya teknologi digital ternyata cukup berdampak pada mulai ditinggalkannya berbagai kegiatan tradisional. Salah satunya adalah kegiatan berbelanja di pasar-pasar rakyat di Bantul. Dengan kondisi tersebut, pemerintah setempat pun berupaya agar pasar bisa melayani pembayaran secara digital agar pasar rakyat bisa lebih modern.

Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, pasar rakyat merupakan salah satu sektor yang terdampak dengan adanya digitalisasi. Sebab, kini mulai hadir berbagai aplikasi yang memudahkan konsumen untuk berbelanja tanpa harus pergi ke pasar tradisional.

Fenomena tersebut tentunya harus disikapi oleh pemerintah dan pelaku usaha di pasar tradisional secara bijak. Salah satunya adalah dengan terus mendorong modernisasi pasar tradisional. Apalagi jumlah pasar tradisional di Bantul juga cukup banyak dengan total 33 pasar. Dari jumlah itu 29 pasar diantaranya merupakan pasar rakyat, satu pasar klitikan, dan dua pasar hewan. “Semakin lama pasar itu semakin rodo (agak) sepi, karena adanya digitalisasi yang membuat orang tidak perlu berangkat ke pasar. Karena itu perlu upaya modernisasi,” ujar Agus, Jumat (27/1).

Modernisasi yang dimaksud Agus, yakni dengan mengembangkan sistem pembayaran secara digital menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standar). Hal tersebut menurutnya sangat perlu dilakukan karena dengan seiring berkembangnya zaman, kini banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pembayaran secara tunai.

Agus menilai, dalam pengembangan sistem digital itu tentu tidak hanya cukup dilakukan dengan penyediaan sarana dan prasarana saja. Tetapi juga perlu disiapkan pula sumber daya manusia (SDM)-nya. Sehingga, kemudian penjual maupun pembeli benar-benar bisa optimal menggunakan sistem pembayaran model secara digital.

“Modernisasi pasar tradisional di Bantul tidak hanya megah bangunannya saja, tetapi lebih bagaimana sumber daya manusia di pasar itu juga harus modern. Harus bisa memfasilitasi modernisasi,” ungkap Agus.

Mendukung upaya tersebut, Kantor Pos Bantul melaunching program digitalisasi di Pasar Angkruksari dengan tajuk Satu QRIS Pospay Beragam Manfaat Dalam Transaksi pada Jumat (27/1). Pasar rakyat yang terletak di kalurahan Donotirto, Kretek itu mendapat dukungan QRIS dengan menggunakan Pos Pay yang merupakan salah satu penyedia layanan pembayaran digital yang dikembangkan oleh PT Pos Indonesia. (inu/bah)

Bantul