Radar Jogja – Pemkab Bantul berupaya menekan kasus kejahatan jalanan kembali terjadi. Dengan lebih mengintensifkan berbagai upaya pencegahan kenakalan remaja. Bentuk upayanya dilakukan melalui kerja sama dengan kepolisian untuk memberikan sosialisasi kepada para siswa. Serta memaksimalkan peran guru bimbingan konseling (BK) di setiap sekolah, agar bisa memberikan penyadaran kepada pelajar.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, upaya pencegahan itu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Oleh karena itu, dia meminta agar orang tua dan masyarakat bisa turut berperan. Dengan mencegah para remaja supaya tidak melakukan kejahatan jalanan. Peran mereka dinilai penting dalam pencegahan, karena merupakan unsur paling dekat dengan para remaja tersebut. “Karena kita ingin Bantul menjadi kabupaten yang aman, damai, dan kabupaten layak anak,” ujar Halim kemarin (12/12).

Pemkab, lanjut Halim, juga telah memiliki lembaga pendampingan bagi anak-anak yang terlibat sebagai pelaku tindak kejahatan jalanan. Lembaga tersebut memiliki fungsi untuk melakukan pencegahan sekaligus penyadaran bagi para pelaku. Agar tidak terjerumus kasus kejahatan yang sama.

Menurut Halim, upaya pencegahan dan penyadaran memang lebih diutamakan dari pada pemberian hukuman. Apalagi para pelaku biasanya berusia anak-anak dan masih memiliki masa depan yang panjang. Meski demikian, hukuman secara terukur tetap harus diberikan apabila tingkat kejahatannya sudah meresahkan masyarakat. “Punishment itu harus kami lakukan secara terukur, artinya dengan tetap memperhatikan masa depan anak-anak,” bebernya.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry menyatakan, empat pelajar salah satu SMA negeri di Bantul diamankan pada Jumat (9/12). Sekitar pukul 21.30 di Jalan Samas, Sanden. Para pelajar itu diduga hendak melakukan tawuran. Adapun inisial dari para pelaku di antaranya RSH, 17, dan AR, 18, warga Serut, Palbapang. Serta FAGW, 16, warga Sumbermulyo, Bambanglipuro dan PAM, 16, warga Sumberagung, Jetis. “Petugas juga mengamankan barang bukti berupa dua unit sepeda motor Yamaha Aerox dan Honda Scoopy, empat gawai, dompet milik para pelaku. Serta satu gir yang diikat tali kain dengan panjang satu meter,” beber Jeffry. (inu/eno)

Bantul